Kesenjangan ekonomi dunia diantara sejumlah negara merupakan bukti kegagalan sistem kapitalisme ekonomi global. Perlu sistem alternatif yang mengedepankan mekanisme berbagi.

Pertumbuhan ekonomi RI tidak berkualitas, karena gagal mengatasi angka kemiskinan dan pengangguran akibat minimnya investasi.

Kenaikan harga komoditas primer pertanian telah meningkatkan pendapatan masyarakat di luar Pulau Jawa. Petani di luar Jawa jadi lebih kaya.

Sektor keuangan atau finansial di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Namun hanya orang kaya yang memiliki akses ke sektor finansial ini.

Seperti iklan Wiranto di beberapa media cetak nasional belum lama ini. Iklan tersebut mengajak bangsa ini untuk bersatu menghentikan kemiskinan. Namun, tentu tak lepas dari kepentingan.

Jumlah uang yang tidak terlacak asal usulnya di Indonesia mencapai Rp 1.200 triliun. Uang tersebut rawan berasal dari pencucian uang.

Lembaga moneter IMF menyebut teknologi sebagai biang kesenjangan ekonomi umat manusia. Orang-orang seperti Bill Gates dianggap mendapat uang terlalu banyak.

Makmur, itu binatang apa? Banyak konsep yang telah kita ketahui tetapi ternyata yang kita ikuti adalah konsep hedonisme. Pendidikan yang kita terima sampai di perguruan tinggi adalah diturunkan dari nilai-nilai semangat hedonisme, semangat duniawi.

Seperti yang ditemukan di Kampung Langon II, Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Pulomerak, Cilegon. Sebelas anggota keluarga Sabawi, selama tiga bulan, mengkonsumsi jantung pisang dan daun singkong karena tidak mampu membeli beras.

DPD menyoroti ketimpangan anggaran untuk pemerintah pusat dan daerah. Bobot kenaikan anggaran untuk pusat ternyata lebih besar ketimbang daerah.