Pelarian dua kakak beradik gembong terorisme Syaifudin Zuhri dan Mohamad Syahrir akhirnya berakhir. Pelarian keduanya pun diketahui polisi berkat adiknya sendiri.

Polisi terpaksa menembak mati Syaifudin Zuhri dan Mohamad Syahrir saat penggerebekan di Ciputat, Tangerang, Banten. Sebelum ditembak, Syahrir ternyata sudah ditangkap terlebih dahulu dan lepas.

Penggerebekan teroris di Ciputat menguak fakta bahwa teroris menjadikan mahasiswa sebagai sasaran untuk dilibatkan dalam gerakan mereka. Kalangan kampus pun perlu waspada.

Setelah 4 hari dilarang memasuki kamar, para penghuni kamar kos Semanggi, tempat digerebeknya Syaifudin Zuhri dan Syahrir, akhirnya diperbolehkan menempati kamarnya kembali.

Ternyata tidak hanya Sonny dan Afham yang memiliki hubungan dengan UIN Syarif Hidayatullah. Fajar Firdaus, keponakan Syaifudin Zuhri dan M Syahrir, dua teroris yang tewas dalam penggerebekan di Ciputat, ternyata alumnus universitas itu.

Afham ikut ditangkap polisi menyusul penggerebekan tersangka teroris di Ciputat, Tangerang, 9 Oktober lalu. Keluarga pun sangat sedih dengan kejadian ini. Namun Ibunda Afham tidak percaya anaknya terlibat aksi terorisme.

Selain Sonny Jayadi, polisi juga menangkap Afham Ramadhan -- sebelumnya ditulis Afam -- teman sekamarnya. Keduanya menyewa kamar nomor 15 yang kemudian dihuni buron teroris Syaifudin Zuhri dan Mohamad Syahrir.

Mahasiswa jurusan sains dan teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Sonny Jayadi (24), saat ini diamankan Mabes Polri. Sonny ini termasuk mahasiswa yang telat lulus.

Tangis Asenih dan Sucihani terus pecah sepanjang pemakaman Syaifudin Zuhri dan M Syahrir. Ibu dan adik 2 gembong teroris itu dengan sedih mengucapkan selamat jalan terakhir.

Meski gembong teroris Noordin M Top sudah tewas, bukan berarti Densus 88 bisa tenang-tenang saja. Masih ada 22 DPO sekelas Noordin yang masih berkeliaran.