Harga sayur mayur jengkol dan petai di pasar tradisional di Jakarta masih cukup tinggi.

Harga cabai rawit merah dan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur masih terpantau tinggi.

Menjelang bulan Ramadan, berbagai bahan kebutuhan pokok masyarakat (sembako) terus melambung. Harga cabai kian pedas dan jengkol pun turut naik hingga 100%.

Ketidakpastian kapan kenaikan harga BBM dimanfaatkan oleh para pedagang kebutuhan pangan yang sudah menaikkan harga lebih dahulu.

Harga komoditas jengkol di tingkat pasar tradisional masih tinggi di Jakarta. Hari ini rata-rata harga jengkol di Jakarta dijual Rp 48.000/Kg.

Biasanya menteri perdagangan paling serius mengurus komoditas yang memberi kontribusi besar terhadap inflasi. Tapi dalam sepekan ini Menteri Perdagangan Gita Wirjawan disibukkan dengan isu jengkol, makanan yang kontroversial.

Sedapnya jengkol belakangan berbanding terbalik dengan harga yang kian melambung. Namun, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengklaim harga jengkol sudah bergerak turun.

Selain dipusingkan dengan tingginya harga jengkol, masyarakat pun harus mengeluarkan kocek lebih banyak membeli petai. Petai melonjak 3 kali lipat dalam beberapa minggu terakhir.

Harga jengkol terus merangkak naik sejak 2 minggu terakhir. Bahkan di Jabodetabek, harga jengkol sudah menembus angka Rp 50.000-60.000/kg.

Mendag Gita Wirjawan akan melakukan inspeksi ke beberapa sentra produksi jengkol di Jawa Barat. Hal ini dilakukan karena harga jengkol sudah menembus angka Rp 30.000/Kg.