Pencarian korban AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-16. Kemajuan pencarian hari ini adalah, salah satu kotak hitam yang ditemukan di bawah sayap pesawat sudah diangkat. Namun, Basarnas dan tim SAR gabungan masih terus mencari jasad korban. Berikut perkembangannya.

Pencarian AirAsia QZ8501 telah sampai pada hari ke-15. Setelah mengangkat bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 pada Sabtu (10/1/2015) kemarin, hari ini, pencarian difokuskan pada kotak hitam. Berikut perkembangan pencarian AirAsia QZ8501 hari ini.

Jatuhnya AirAsia QZ8501 yang masih dalam proses pencarian penumpang juga mengundang empati dari tuna netra. Mereka mendatangi Crisis Center Mapolda Jatim untuk ikut bergabung bersama relawan lainnya.

Pencarian AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-14. Pada hari ini, tim SAR gabungan yang dikomandani Basarnas masih fokus untuk mengangkat bagian ekor pesawat AirAsia. Tim SAR juga masih terus mencari keberadaan Black box.

Pencarian AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-13. Pada hari ini, tim SAR gabungan yang dikomandani Basarnas masih fokus untuk mengangkat bagian ekor pesawat AirAsia. Benda diduga moncong pesawat juga ditemukan oleh Kapal MGS Geosurvey. Berikut perkembangannya.

Hiruk pikuk penuh kesibukan pengumpulan data antemortem (AM) keluarga korban AirAsia QZ8501 terjadi di Posko AM Polda Jatim. Aktivitas Tim DVI Polda Jatim begitu padat 

Pada hari ke-12 ini, operasi SAR gabungan untuk AirAsia QZ8501 berfokus menindaklanjuti penemuan pada hari ke-11, Rabu (7/1/2015) kemarin, yakni ekor pesawat AirAsia QZ8501. Penyelam diturunkan untuk mengangkat serpihan ekor itu, juga mencari kotak hitam.

Memasuki hari ke-11, ada sebuah temuan signifikan terkait upaya pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501. Tim GeoSurvey menemukan ekor pesawat. Bagaimana perkembangannya?

Hari ke-10, ada 37 jenazah yang dievakuasi dan 13 di antaranya sudah teridentifikasi. Fokus utama tim pencari selain mencari korban sekarang adalah menemukan kotak hitam. Bagaimana perkembangannya?

Perubahan cuaca yang tiba-tiba menyulitkan para kru penerbang dari Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, untuk mengevakuasi korban AirAsi‎a. BMKG, pilot serta kru penerbang lain akhirnya mengupdate perubahan cuaca itu melalui grup di sosial media.