Terpilihnya Muhammad Jusuf Kalla sebagai wakil presiden diprediksi akan mengubah arah Partai Golongan Karya. Partai berlambang pohon beringin itu diyakini tak akan menjadi oposisi, mengikuti koalisi permanen Merah Putih.

Kader Golkar lintas generasi menggeliat menggoyang kursi Ketum Aburizal Bakrie (Ical). Pembelaan datang dari Wasekjen Golkar Lalu Mara Satriawangsa, yang menganggap gugatan terhadap masa kepemimpinan Ical tak berdasar.

Perpecahan di partai berlambang pohon beringin yang terjadi semenjak sebelum pemilihan presiden dan wakil presiden lalu kini kian meruncing. Apa musababnya?

Internal Golkar bergejolak pasca kekalahan Prabowo-Hatta di Pilpres 2014. Kini elite muda Golkar bersuara lantang menyuarakan evaluasi besar-besaran.

Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid menyebutkan sikap capres Prabowo Subianto yang menolak pelaksanaan Pilpres menjelang usai rekapitulasi KPU nasional, merupakan sikap kekanak-kanakan. Sikap itu menegaskan Prabowo tak siap kalah di Pilpres.

Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid meminta para elite politik di kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa seharusnya bersikap negarawan dengan legowo dengan hasil kompetisi.

Di internal Golkar muncul usulan rekonsiliasi terkait pemecatan tiga kader karena memihak ke Jokowi-JK. Ketum Golkar, Aburizal Bakrie menyambut baik usulan rekonsiliasi itu.

Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) telah menggelar rapat pleno dengan pengurus DPP Golkar. Ada cerita soal panasnya perdebatan antara Ical dengan Waketum Agung Laksono di rapat itu.

Jubir Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul melihat kemungkinan partainya bakal merapat ke kubu Jokowi-JK. Bahkan bukan hanya partainya saja, tapi Partai Golkar dan PPP juga diprediksi Ruhut bakal merapat ke Jokowi-JK.

Cawapres Jusuf Kalla ikut mendorong percepatan munas Partai Golkar untuk mengevaluasi kepemimpinan Aburizal Bakrie. Tapi JK menegaskan dirinya tidak berniat mengambil alih kursi Ical.