Menko Polhukam Djoko Suyanto meminta kepolisian dan kejaksaan terus mencari buron tersangka kasus korupsi. Dia meminta penegak hukum memetakan prioritasnya.

Upaya ancaman pembunuhan pada pimpinan KPK dinilai sebagai perlawanan para koruptor. Mereka tidak mau kasus korupsi dituntaskan. Harus diusut.

Buronan KPK M Nazaruddin telah pulang ke Tanah Air. Banyak pihak yang meminta agar Nazaruddin mendapatkan perlindungan khusus mengingat keselamatannya terancam oleh pihak-pihak tertentu.

Kapolri diminta memanfaatkan jaringan interpol untuk menangkap dan memulangkan buron koruptor, tak hanya untuk mengejar M Nazaruddin.

Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo telah mengungkapkan komitmennya untuk memulangkan buronan koruptor di luar negeri tanpa perintah Presiden. DPR menantang Kapolri untuk membuktikan komitmen dalam pemberantasan korupsi tersebut.

Tertangkapnya Nazarudddin menjadi momentum untuk mengejar buronan lain yang bersembunyi di luar negeri. Namun untuk menangkap mereka prosesnya lebih sulit.

Berulangkali Presiden SBY mengeluarkan pernyataan yang meminta agar Nazaruddin segera pulang ke Tanah Air. Hal yang sama juga mesti dilakukan kepada para buron korupsi lainnya seperti Nunun Nurbaetie.

Meski buron kasus korupsi M Nazaruddin telah tertangkap, namun buron kasus korupsi lainnya masih berkeliaran. Nunun Nurbaetie misalnya. Keseriusan pemimpin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi capat lambatnya buronan tertangkap.

Usulan Ketua DPR Marzuki Alie agar koruptor dimaafkan ditolak. Untuk konteks di Indonesia, untuk memberikan efek jera, koruptor harus dihukum seberat-beratnya.

M Nazaruddin, menyebut Chandra M Hamzah terlibat dalam kasus suap. Tudingan tersebut membuat masyarakat mempertanyakan Chandra via SMS kepada Pansel KPK.