Polisi memeriksa 10 dokter terkait dugaan salah diagnosa terhadap Popy Priyanti. Wanita muda berusia 22 tahun itu didiagnosa mengalami tumor oleh RSHS Bandung. Popy meninggal saat menjalani rangkaian perawatan.

Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul membenarkan tengah menangani kasus dugaan salah diagnosa oleh dokter RSHS inisial PS. Dokter tersebut dilaporkan Yuni Astuti Priadi (52) sembilan bulan lalu.

Hipertiroidisme terjadi saat kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin dalam jumlah berlebih. Kenali gejalanya dan dapatkan diagnosa dokter sejak awal agar tidak membahayakan kesehatan.

HLKI mendesak Kemenkes turun tangan mengusut tuntas kasus dugaan salah diagnosa oleh dokter RSHS pada salah satu pasien, Popi Priyanti (22). Kasus tersebut sudah hampir 9 bulan ditangani Polda Jabar.

HLKI mengawal kasus dugaan salah diagnosa yang dilakukan dokter RSHS berinisial PS. Popy Priyanti (22) dinyatakan dokter PS didiagnosa tumor ganas di tenggorokan, namun tiga RS lainnya justru berkesimpulan terbalik.

Kasus pelaporan dugaan salah diagnosa oleh dokter RSHS Bandung berinisial PS ditangani Polda Jabar. Namun hampir sembilan bulan ditangani, proses penyidikan perkara tersebut dinilai pihak pelapor terkesan mengendap.

Yuni Astuti Priadi (52) melaporkan seorang dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) inisial PS ke Polda Jabar. Yuni menduga dokter RSHS itu salah diagnosa penyakit anaknya.

Setelah ditahan, Hartati Murdaya ternyata masih sempat kejang-kejang, sebagaimana dia keluhkan sebelum diperiksa perdana kali. Ternyata setelah diperiksa tim dokter KPK, Hartati hanya mengalami kram.

Siti Hartati Murdaya Poo, politisi Partai Demokrat (PD) ditahan karena menjadi tersangka kasus dugaan suap Bupati Buol Amran Batalipu. Hartati yang disebut kejang-kejang pada Jumat (7/9/2012) lalu akhirnya ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini karena hasil diagnosa dokter fisik Hartati tidak sakit.

Hartati Murdaya, tersangka kasus suap Buol memenuhi panggilan KPK meski diantar ambulan. Lembaga antikorupsi ini juga akan menyiapkan second opinion dengan menggandeng IDI.