Pemeriksaan 3 guru Jakarta International School (JIS) di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya, berakhir setelah 10 jam. Ketiganya masih berstatus saksi dalam pemeriksaan dugaan keterlibatan kekerasan seksual terhadap murid tersebut.

3 Orang guru Jakarta International School (JIS) memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa terkait dugaan keterlibatan dalam kasus kekerasan seksual terhadap 2 murid TK. Ketiganya diperiksa sebagai saksi.

Tiga guru Jakarta International School (JIS) akan datang memenuhi panggilan kepolisian. Mereka dipanggil terkait kasus dugaan kekerasan seksual di sekolah internasional itu. 

Surat panggilan pemeriksaan terhadap tiga orang guru TK JIS atas dugaan melakukan kekerasan seksual terhadap siswanya telah dilayangkan oleh polisi. Ketiga guru itu akan diperiksa pada Senin 23 Juni 2014.

Jakarta International School (JIS) memberi klarifikasi perihal pemanggilan guru oleh kepolisian. JIS menegaskan tak ada guru mereka yang terlibat dalam kasus dugaan kekerasan seksual. 

Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya akan melakukan pemeriksaan terhadap 3 orang guru TK Jakarta International School (JIS) terkait dugaan kekerasan seksual terhadap sejumlah murid. 

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tengah menyelidiki kekerasan seksual terhadap murid TK JIS yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum guru. 

Kapolri Jenderal Pol Sutarman meminta agar 3 guru JIS memenuhi panggilan polisi. Polisi bisa menggunakan paksaan bila mereka tak datang memenuhi panggilan terkait kasus kekerasan seksual. 

Orangtua murid TK Jakarta International School (JIS) tidak hanya melaporkan pihak sekolah terkait kasus kekerasan seksual semata. Orangtua korban pertama ini juga kembali melaporkan pihak JIS dengan tuduhan penipuan.

Ibu korban kekerasan seksual di TK Jakarta International School (JIS) menjalani sejumlah pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Selain diperiksa soal tindak pidana kekerasan seksual terhadap anaknya, ibu korban juga menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.