Gayus Lumbuun akan mempertimbangkan usulan sejumlah orang untuk membawa Ruhut Sitompul, yang memakinya 'bangsat', ke Badan Kehormatan (BK) DPR. Gayus yang duduk sebagai Ketua BK akan mengadakan rapat internal bersama beberapa anggota DPR.

FPDIP merasa makian 'bangsat' yang dilontarkan Ruhut Sitompul kepada Gayus Lumbuun melewati batas. Fraksi ini akan menggelar rapat untuk menyikapi makian itu sore nanti.

Tidak ada kata maaf terucap dari mulut Ruhut Sitompul meskipun berjabat tangan dengan Gayus Lumbuun yang sebelumnya dimakinya dengan kata 'bangsat'. Apakah Ruhut dan Gayus benar-benar sudah berdamai?

Setelah sempat terlibat perseteruan keras, Ruhut Sitompul dan Gayus Lumbuun bersalaman. Keduanya bersalaman sebelum rapat Pansus Angket Century dimulai.

Partai Golkar mengusulkan agar Partai Demokrat mempertimbangkan kembali keberadaan Ruhut dalam Pansus Bank Century. Sebab keberadaan Ruhut dinilai mengintimidasi anggota yang lain.

Umpatan 'bangsat' Ruhut Sitompul dalam rapat Pansus Century melahirkan wacana hal itu layak dibawa ke Badan Kehormatan (BK) DPR. Ruhut tak gentar.

Ungkapan 'bangsat' yang dilontarkan Ruhut Sitompul kepada pimpinan Pansus Angket Century Gayus Lumbuun menuai kontroversi. Untuk menghindari terjadi lagi di masa mendatang, Pansus diimbau untuk membuat tata tertib (tatib) pembicaraan.

Fraksi PDIP DPR keberatan dengan ucapan "bangsat" Ruhut Sitompul kepada Wakil Ketua Pansus Century dari FPDIP Gayus Lumbuun. FPDIP meminta FPD mengklarifikasi secara terbuka terkait hal ini.

Ruhut Sitompul kembali mengeluarkan kalimat provokatif kepada anggota Pansus Century lainnya. Partai Demokrat, yang selama ini mengklaim sebagai partai santun, harus berani menertibkan orang seperti Ruhut.

Bak pemain antagonis, Ruhut Sitompul dinilai memainkan peran tersebut dari Fraksi Partai Demokrat di dalam pansus angket Century di DPR. Namun jika terlalu sering memainkannya, hal tersebut justru bisa merusak citra partainya dan Presiden SBY.