Kereta api Commuter Line jurusan Bogor-Jakarta Kota anjlok di Stasiun Cilebut, Bogor. Belum diketahui penyebab dari anjloknya Commuter Line dengan 8 gerbong.

Puluhan calon penumpang menghadang KRL Commuter Line di Stasiun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Para penumpang ini protes karena kenaikan tarif Rp 2.000 yang diberlakukan mulai Senin (1/10) kemarin.

Satu rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line isinya penumpang perempuan semua. Penumpang laki-laki jangan harap bisa ikut terangkut, sebab ini KRL khusus wanita. Kapan saja KRL ini melintas?

KRL Khusus Wanita. Begitulah tulisan di setiap gerbong yang cat luarnya berwarna dasar putih atau pink itu. Tak ada kepadatan penumpang seperti KRL kebanyakan, dan suasana di dalam kereta benar-benar adem.

Traveler perempuan, apalagi yang pergi seorang diri, kini akan makin mudah menjelajah kawasan Jakarta dan sekitarnya. Kini sudah ada rangkaian KRL non ekonomi yang sepenuhnya untuk penumpang perempuan. Asyiknya!

Mulai hari ini, Senin (1/10/2012), PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengoperasikan satu rangkaian KRL non ekonomi khusus perempuan untuk jurusan Jakarta-Bogor. PT KCJ yakin kereta tersebut mendapat respons positif dari masyarakat.

Nurcahyo mulai Senin ini harus menyediakan uang lebih banyak. Sebab mulai hari ini tarif KRL Commuter Line naik Rp 2.000. Sayangnya di hari pertama kenaikan tarif, masih banyak hal yang dikeluhkan penumpang.

Mulai Senin hari ini, tarif KRL Jabodetabek naik Rp 2000. Penjagaan di depan loket di stasiun Bogor pun diperketat.

Pada hari Senin (1/10/2012) tarif KRL resmi naik. Keputusan ini diambil PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) selaku operator KRL Commuter Line meski telah mendapat pertentangan dari para pengguna KRL.

Kenaikan tarif KRL Commuter Line sebesar Rp 2.000 pada 1 Oktober diprotes keras para pelanggan angkutan massal itu. PT KCJ menyatakan tarif baru itu masih dalam jangkauan pengguna kereta.