Aktivitas Gunung Bromo dalam beberapa hari ini mulai menurun. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) rencananya akan mengeluarkan status terbaru gunung yang dikenal eksotik tersebut.

Status Gunung Bromo masih awas meski aktivitas vulkanik mulai menurun. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghitung, amplitudo gempa tremor menurun hingga 5 mm.

Dalam beberapa hari ini aktivitas Gunung Bromo mengalami penurunan. Jika 3 hari ke depan kondisinya stabil atau bahkan menurun, ada kemungkinan status awas Bromo diturunkan menjadi siaga.

Meski aktivitas Bromo mulai menurun, tapi status awas belum diturunkan menjadi siaga. Meski begitu, Bromo masih mengeluarkan asap berwarna kecoklatan dengan ketinggian 200 - 300 meter.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan melakukan analisa untuk menurunkan status Awas Gunung Bromo menjadi Siaga. Analisa ini dilakukan setelah aktivitas vulkanik Bromo menurun dalam beberapa hari ini.

Gunung Bromo masih terus mengeluarkan abu vulkanik, namun mengalami penurunan dan tekanan mulai melemah hingga sedang. Daerah sekitar Ranupane, Kabupaten Lumajang terkena guyuran abu.

Jika sebelumnya berwarna cokelat kemerahan, petang ini semburan abu di Bromo berubah keabuan. "Masih ada  belerang tapi sangat tipis," kata Kepala Bidang Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Suantika.

Gunung Merapi akhir-akhir ini terus menunjukkan aktivitas yang menurun. Hal ini ditunjukkan dengan makin berkurangnya intensitas aktivitas merapi mulai dari aktivitas kegempaan hingga pengamatan secara visual.

Gunung Bromo kembali meletus pukul 14.30 WIB. Letusan kali ini tercatat sebagai yang terbesar dibandingkan letusan sebelumnya, dengan tremor amplitudo meningkat dari 25 mm menjadi 36 mm.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta pihak Lanud Abdulrachman Saleh Malang mengevaluasi kejernian udara akibat asap Gunung Bromo yang mulai mengarah ke Malang.