Bibit Samad Rianto enggan menjagokan salah satu calon yang diajukan forum rektor. Namun, siapa pun yang terpilih, Bibit siap kerja bareng, termasuk dengan Jimly Asshiddiqie dan Busyro Muqoddas.

Dunia peradilan di Indonesia masih rentan praktik suap. Diperlukan pengawasan intensif agar tidak kebablasan. Penguatan peran Komisi Yudisial (KY) pun menjadi penting.

Dukungan bagi Ketua KY Busyro Muqoddas untuk maju seleksi pimpinan KPK datang dari Forum Rektor dan Ketua MK Mahfud MD. Namun Busyro masih belum mengambil keputusan, dia masih pikir-pikir.

Busyro Muqoddas adalah sosok tepat untuk pemberantasan mafia hukum. Namun pencalonannya sebagai Ketua KPK boleh jadi akan mendapat perlawanan keras dari mafia hukum di lingkungan MA.

Ketua MK Mahfud MD menolak maju menjadi calon pimpinan KPK. Meski didukung Forum Rektor, namun Mahfud memilih memberikan dukungan bagi Ketua KY Busyro Muqoddas untuk maju ke KPK.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie siap mencalonkan diri jadi pimpinan KPK. Panitia seleksi (pansel) pun menunggu berkas pendaftaran Jimly.

Ketua Umum Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh mengisyaratkan organisasi yang dimotorinya tersebut bermetamorforsis menjadi Partai Politik. Namun saat ini Nasdem masih akan berkonsentrasi mengurusi tugas sosial yang dilakukannya.

"Dulu itu, waktu saya sebelum jadi Ketua KY masih jadi pengacara Pak Susno menginteli saya. Sekarang Pak Susno yang diinteli institusinya, hayo rasain lo," kata Busyro dengan nada bercanda.

Mahkamah Agung mempersilakan Komisi Yudisial memiliki kewenangan untuk menyadap. Namun kewenangan itu diberi, jika memang ada aturan yang menyatakan kalau KY itu bisa disebut sebagai penyidik.

Wacana pemberian kewenangan penyadapan pada Komisi Yudisial (KY) dinilai belum perlu. Sebabnya, kinerja KY hingga saat ini dianggap masih belum optimal.