3 Oktober Presiden SBY akan menyetor nama calon Kapolri ke DPR. Diingatkan SBY harus benar-benar memilih calon yang memiliki rekam jejak yang bersih.

Premanisme tidak bisa hilang karena itu penyakit sosial.Tapi polisi bisa meredamnya dengan lebih memperbaiki diri sendiri dengan menghilangkan budaya 'setoran'.

Harapan calon dari luar institusi Kejagung semakin menguat, khususnya dari ICW. ICW menilai praktisi hukum senior Adnan Buyung Nasution dan Denny Indrayana cocok menggantikan Hendarman Supandji sebagai Jaksa Agung.

Calon Kapolri baru pengganti Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mempunyai tugas berat. Salah satunya yakni penuntasan kasus pelanggaran HAM. Diharapkan kasus-kasus HAM menjadi prioritas.

Komjen Pol Nanan Soekarna dan Komjen Pol Imam Sudjarwo adalah calon kuat kandidat Kapolri. Di mata Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim, Nanan lebih mumpuni untuk menduduki kursi nomor satu di korps Bhayangkara.

Komjen Pol Nanan Soekarna dan Imam Sudjarwo yang pagi ini baik pangkat sebagai komjen, dinilai sebagai dua calon Kapolri terbaik. Dari sisi pengalaman, jenjang karier dan prestasi, dua perwira tinggi Polri ini dinilai cukup mampu memimpin Polri.

Partai Keadilan Sejahtera menilai Komjen Nanan Soekarna lebih pas menjadi Kapolri. Nanan dinilai jauh lebih berpengalaman dibandingkan kandidat kuat Kapolri yang diunggulkan Golkar, Irjen Imam Sudjarwo.

Siapapun yang jadi Kapolri baik Komjen Pol Nanan Soekarna ataupun Irjen Pol Imam Sudjarwo dinilai sama saja. Pastinya siapapun menjadi Kapolri punya tugas berat membereskan kasus rekening gendut.

Ketua Komisi III DPR dari FPD, Benny K Harman, menilai dua calon Kapolri terkuat saat ini yakni Komjen Nanan Soekarna dan Irjen Imam Sudjarwo sama-sama berkualitas. PD pun akan meloloskan siapapun calon Kapolri yang diajukan oleh presiden dalam uji kelayakan di DPR.

"Untuk menghindari politik dagang sapi, kami menghimbau Presiden SBY agar menyerahkan satu nama calon saja ke DPR," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane.