Ketua Komisi Yudisial (KY) Busyro Muqoddas mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK. Busyro mendaftar karena geram melihat korupsi yang telah sistemik.

Panitia seleksi (Pansel) pimpinan KPK akan menutup pendaftaran calon pimpinan KPK pada hari ini hingga pukul 00.00 WIB.

Pendaftaran pimpinan KPK akan resmi berakhir saju jam lagi. Pada hari terakhir pendaftaran, anggota Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK ikut memantau langsung.

Akhirnya Ketua Komisis Yudisial (KY) Busyro Muqoddas mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK. Dengan mengenakan kemeja putih, Busyro menenteng map menuju ruang pendaftaran di Gedung Kemenkum HAM.

Panitia Seleksi Pimpinan KPK hanya memilih pimpinan KPK yang masa kerjanya hanya setahun saja. Sebab pimpinan KPK pengganti Antasari hanya akan melanjutkan tugas hingga masa kerja Antasari usai pada Desember 2011.

Jimly Asshiddiqie dinilai sebagai calon yang paling punya dukungan politik untuk menjadi pimpinan KPK. Mempunyai pengalaman dipilih mejadi hakim konstitusi 2003-2008 oleh DPR, Jimly dinilai bisa 'menaklukkan' lembaga legislatif itu.

Dari 5 nama yang diusulkan Forum Rektor untuk mencalonkan diri menjadi pimpinan KPK, hanya Jimly Asshiddiqie yang bersedia maju dalam pencalonan. Sementara Mahfud MD, Hikmahanto Juwana, Saldi Isra menolak dan Busyro Muqoddas masih pikir-pikir.

Guru Besar Univ Andalas Padang, Saldi Isra, mengaku belum mau memenuhi permintaan Forum Rektor untuk mencalonkan diri menjadi pimpinan KPK. Sang profesor lebih memilih mengabdikan diri kepada kampus yang telah membesarkannya

Lima tokoh yang diusulkan oleh forum rektor Indonesia belum ada yang mendaftarkan diri menjadi calon pimpinan KPK. Menjelang dua hari penutupan, pendaftar masih didominasi PNS dan advokat.

Pansel calon pimpinan KPK menjamin tidak akan menjaring calon yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Semua calon akan dinilai oleh lembaga resmi dan profesional dalam segala aspek.