Kepala Badan Analisa Fiskal Depkeu Anggito Abimanyu menilai asumsi dasar APBN 2004 masih on track, meski saat ini terjadi gonjang-ganjing di pasar uang dan pasar modal.

Dirjen Lembaga Keuangan Darmin Nasution mengungkapkan bahwa verifikasi atas dana nasabah di kantor cabang Bank Dagang Bali (BDB) Panglima Polim sudah diselesaiakan karena pihak BPKP sudah memisahkan rekening yang bisa dicarikan dengan yang masih perlu didalami.

Deputi Gubernur BI Maman Sumantri mengungkapkan bahwa Bank Indonesia mengindikasikan adanya peningkatan kredit bermasalah (NPL) dari industri perbankan nasional saat ini.

Bank Indonesia mengakui hingga saat ini kesulitan membentuk tim likuidasi bagi Bank Asiatic dan Bank Dagang Bali (BDB) akibat pemilik bank tidak kooperatif.

Bank Indonesia menilai melemahnya rupiah ke level Rp 8.700-an per US$ 1 masih bisa ditolerir. Level itu masih bisa diakomodasi oleh perekonomian Indonesia.

Pesangon karyawan Bank Dagang Bali dan Bank Asiatic sepenuhnya menjadi kewajiban pemilik bank. BI dan pemerintah tidak ada anggaran untuk menangani hal tersebut.

Pemerintah mulai pekan depan akan mengucurkan dana SUP 005 (dana eks KLBI) Rp 3,1 triliun bagi UMKM. Sejauh ini sejumlah lembaga keuangan dan bank sudah melengkapi persyaratan pengucurannya.

Pemerintah menargetkan defisit anggaran pada RAPBN 2005 berada di kisaran 0,7 hingga 0,9 persen atau secara nominal kurang dari Rp 20 triliun.

BNI telah mengajukan proposal merger dengan Bank Permata kepada pemerintah. Namun sejauh ini belum bisa dipastikan apakah merger dua bank yang dikuasai pemerintah ini dilaksanakan.

Bank Indonesia meminta kepastian dari pemerintah kapan bunga surat utang SU 002, 004 dan 005 akan dibayarkan serta apa yang akan digunakan sebagai pembayarannya.