Kampanye menyelamatkan lingkungan semakin sering digaungkan. Ingin ikut berpartisipasi? Untuk Anda yang akan menikah, kenapa tidak memulainya dengan membuat pesta pernikahan ramah lingkungan.

Di resto bermenu Jerman ini hidangan daging khas Jerman jadi andalan. Seperti hamburger yang berdaging tebal berlapis keju. Benar-benar mantap lezat. Belum lagi kulit pizza New Yorker-nya crispy crunchy dengan limpahan keju mozzarella yang lumer meleleh. Wouuw... sehr lecker!

Kulit salmon panggangnya  gurih-gurih renyah. Daging ikannya pun lembut berbalut saus teriyaki spesial. Ada juga menu obento yang berlauk komplet, lengkap dengan sup miso  yang hangat gurih. Pastinya pas untuk menu santap di tahun baru!

Citarasa home cooking Perancis yang kental menjadi unggulan resto ini. Potato gratin yang gurih hangat, dan ayam panggang khas Perancis yang harum dengan taburan rosemary sangat menggoda selera. Jika ingin melewatkan malam Natal dengan sajian Perancis mampirlah ke sini!

Kalau hujan seperti sekarang ini, santapan yang paling pas adalah yang berkuah atau yang sedikit pedas. Salah satunya dengan teri Sibolga ini. Irisan cabai rawit nya pedas menggigit dengan gurih garing si teri, cocok disantap dengan nasi putih hangat mengepul. Hmm..sedap!

Via Veneto adalah ruas jalan pendek yang sangat terkenal dan elite di Roma, Italia. Cafe Veneto yang menyajikan Carpaccio yaitu daging sapi mentah dari Argentina yang diiris setipis kertas yang makin lezat didampingi segelas anggur.

Jum'at sore ini mau nongkrong di mana? Coba saja mampir di sini. Di tempat ini ada bir berkualitas dengan suhu terdingin di Jakarta. Dijamin bikin suasana lebih segar dan santai. Apalagi sambil menikmati  sausage platter, sandwich, spaghetti atau traditional platter yang yummy! Yuk, mampir!

Florence (Firenze dalam bahasa Italia) memang kota kaya dan berkelimpahan di masa baheula. Bukan hanya pusat perdagangan, sejak djaman dahoeloe Florence yang ibu kota Provinsi Toscana juga pusat seni dan budaya. Florence adalah tempat lahirnya gagrak seni yang kemudian disebut sebagai Italian Renaissance.

Di depan Wisma Kalla, gedung termegah terbaru di Makassar (arsitek Baskoro Tedjo lulusan ITB!), terpampang spanduk mengumumkan sebuah restoran yang baru dibuka. Saya pun merasa terundang untuk singgah. Nama restoran itu: Djuku. Dalam bahasa Makassar, djuku berarti ikan.

Nama resto ini sering disebut-sebut karena pernah disinggahi Gayus untuk makan malam. Ada sederetan menu serba super yang menjadi andalan. Dari sajian 'cingklak' yang lengkap, menu nasi superfood  yang serba sehat hingga cheesecake. Semilir angin lautpun melengkapi kenikmati bersantap!