Bursa regional pagi ini membawa sentimen negatif. Namun dampak dari kenaikan harga BBM masih akan menjadi sentimen negatif yang menggelayuti pasar saham hari ini.

IHSG akhirnya selamat di sesi-sesi akhir, setelah sebelumnya terperosok cukup dalam. Salah satu pendukungnya adalah kenaikan saham Darma Henwa menyusul adanya isu akuisisi oleh BUMI.

Setelah mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak pekan lalu, investor saham kini perlu mewaspadai pembalikan arah IHSG yang bisa terganggu aksi ambil untung.

Pasar saham dalam negeri akan fokus pada isu lokal tentang kebijakan yang dilakukan pemerintah dan BI menyusul masalah keamanan APBN, tingginya inflasi dan BI Rate.

Investor saham di Wall Street bersikap hati-hati dan cenderung waspada melakukan transaksi perdagangan karena masih menunggu hasil rapat The Fed.

Investor saham harus bermain cerdik menghadapi gejolak pasar yang tak kunjung usai. Booming harga minyak dan komoditas memunculkan dua sisi yang saling bertentangan.

Tekanan global yang terus menggelayut di lantai bursa telah membuat pasar saham makin sulit ditebak. Investor merindukan sentimen segar untuk berburu saham.

Saham tambang mulai berbalik arah. Saham tambang yang dalam beberapa waktu menjadi penopang kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini justru menjadi pemicu penurunan. Pada penutupan perdagangan saham Kamis (24/4/2008) IHSG tumbang 44,322 poin (1,92%) ke level 2.269,980.

Saham tambang mulai berbalik arah. Saham tambang yang dalam beberapa waktu menjadi penopang kenaikan IHSG kini justru menjadi pemicu penurunan.

Pergerakan pasar saham dalam negeri makin sulit ditebak, Jika pada perdagangan sesi siang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok, kini naik begitu cepatnya. IHSG langsung berbalik arah setelah saham tambang dan energi kembali beraksi melawan kecemasan pelaku pasar akan dampak negatif tingginya harga minyak yang sempat menyentuh US$ 119 per barel. Kecemasan investor akan tingginya inflasi dan nasib APBN 2008 diimbangi dengan pembelian selektif.