Bambang Widjojanto dan Busyro Muqodas dapat dioptimalkan jadi duet Ketua KPK dan Jaksa Agung. Tak jadi soal siapa dari keduanya yang menduduki dua posisi vital untuk pemberantasan korupsi itu.

PPP meminta Presiden langsung menetapkan salah satu dari dua nama calon pimpinan KPK yang tidak lolos jadi pimpinan KPK menjadi Jaksa Agung. Sebab, Jaksa Agung Hendarman Supandji sudah hampir purna tugas.

Presiden SBY secara resmi mengajukan Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto ke DPR sebagai calon pimpinan KPK. SBY yakin, DPR akan memilih satu di antara mereka sebagai ketua baru KPK.

Ketua Komisi III DPR Benny K Harman menyambut baik lolosnya Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto sebagai calon pimpinan KPK. Keduanya dinilai memiliki integritas yang baik.

Meski Busyro dan Bambang sudah disiapkan menjadi pimpinan KPK, namun masa jabatan bagi salah satu yang terpilih nanti, masih belum jelas. Pemerintah dan DPR akan membahas masa jabatan pimpinan KPK pengganti Antasari itu 6 September mendatang.

Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto dinilai sebagai dua calon terbaik untuk memimpin KPK. Oleh karenanya, sangat disayangkan jika salah satu dari mereka hanya menjabat selama satu tahun.

Fraksi Partai Demokrat setuju dengan wacana pakta integritas (kontrak politik) yang diberikan kepada calon pimpinan KPK ke depan. Namun, pakta itu harus secara umum, tidak kasus per kasus.

Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mendukung dua calon pimpinan KPK, Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas, agar menandatangani pakta integritas dalam penyelesaian kasus Bank Century.

Jaksa Agung Hendarman Supandji tidak mau berkomentar panjang soal dua calon pimpinan KPK, Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto. Hendarman hanya mengatakan, mendukung dua calon pimpinan KPK yang akan diajukan presiden ke DPR itu.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin tidak akan intervensi terhadap pemilihan pimpinan KPK. Meski demikian, sebagai kader Muhammadiyah, Din berharap Busyro Muqaddas bisa terpilih.