Menjelang Kongres Partai Demokrat (PD), masing-masing kandidat dan tim suksesnya mulai menebar propaganda. Kubu Anas Urbaningrum memperingatkan agar pesaingnya, Andi Mallarangeng tidak melakukan black campaign dalam meraih kursi Demokrat 1.

Hal ini dampak dari kegagalan partai politik dalam melakukan seleksi serius para kader politik sebagai pemimpin bangsa. Inilah bukti bahwa Indonesia memang sedang menghadapi krisis kepemimpinan dari tingkat nasional sampai lokal.

Ahmad Mubarok membantah ketidakhadiran menteri dari PD dalam deklarasi Anas bukan karena tidak memberikan dukungan. Para menteri yang sudah diundang berhalangan hadir karena sedang ada sidang kabinet.

Kini semakin banyak artis yang hendak maju dalam pentas politik. Kehadiran mereka bukan sekedar menghadirkan kontroversi. Tetapi, dapat menjadi satu indikasi bahwa partai-partai politik gagal melakukan regenerasi.

Deklarasi Anas Urbaningrum sebagai calon ketua umum Partai Demokrat tidak dihadiri menteri dan keluarga SBY. Hal ini sangat berbeda dengan deklarasi Andi Mallarangeng yang dihadiri oleh semua menteri kabinet dan Ibas Yudhoyono.

Ketua tim sukses Marzuki Alie, Max Sopacua, menghadiri deklarasi calon Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Max duduk sebaris dengan para petinggi Partai Demokrat, seperti Ruhut Sitompul, Sultan Bhatoegana, Taufik Effendi, Ahmad Mubarok.

Pendukung Anas Urbaningrum tidak peduli dengan kritik pedas Hayono Isman yang menilai Anas gagal di DPR. Ruhut Sitompul yakin Anas terpilih sebagai ketua umum karena Anas dinilai sebagai mahluk jelmaan SBY.

Calon Ketua Umum Partai Demokrat Marzuki Alie membenarkan rencana pertemuan dengan Anas Urbaningrum malam ini. Pertemuan itu tidak dalam konteks memperebutkan posisi Ketum PD 2010-2015, melainkan bicara soal kasus Century.

Marzuki Alie membatalkan rencana deklarasinya sebagai kandidat ketum PD. Sikap Marzuki Alie ini menuai banyak pertanyaan, sebab Marzuki berencana menggelar pertemuan dengan kandidat ketum PD lainnya Anas Urbaningrum.

Kepergian Komjen Pol Susno Duadji ke Singapura diduga tanpa seizin Kapolri. Anggota DPR Komisi III Ruhut Sitompul menilai, Susno sebagai anggota Polri aktif harus meminta izin dahulu jika hendak ke luar negeri.