detikFinance

BI: Kebijakan Moneter Tahun 2006 Masih Tetap Ketat

Bank Indonesia pada tahun 2006 akan tetap mengambil kebijakan moneter ketat, seiring masih tingginya angka inflasi.

Rabu, 30 Nov 2005 15:51 WIB

detikFinance

3 Tantangan Ekonomi Harus Tuntas

Pemerintah harus kerja ekstra keras untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6,2% tahun 2006. Setidaknya ada 3 tantangan yang harus dipecahkan. Apa saja?

Kamis, 24 Nov 2005 11:20 WIB

detikFinance

PDB Indonesia Hanya Tumbuh 5,34%

Akibat lonjakan harga minyak dan kenaikan suku bunga, PDB Indonesia melambat, yakni sebesar 5,34 persen selama triwulan III-2005 secara yoy.

Senin, 21 Nov 2005 15:50 WIB

detikFinance

Ekonomi RI 2006 Bisa Lebih Baik

Pertumbuhan ekonomi tahun 2006 bisa lebih baik dari tahun 2005, setelah dampak kenaikan BBM hilang sehingga inflasi dan suku bunga turun.

Rabu, 16 Nov 2005 15:28 WIB

detikFinance

AS Batasi Tekstil Cina,Pangsa Pasar Tekstil RI Bisa Naik 5%

Pembatasan kuota tekstil yang dilakukan AS terhadap Cina berpeluang meningkatkan pangsa pasar tekstil Indonesia di pasar AS menjadi 5%.

Kamis, 10 Nov 2005 18:08 WIB

detikFinance

Ekspor Tekstil Indonesia Ditargetkan Naik US$ 600-700 Juta

Departemen Perindustrian menargetkan nilai ekspor tekstil Indonesia pada 2006 mendatang bisa mencapai US$ 8,3 miliar. Atau mencapai peningkatan antara US$ 600 juta hingga US$ 700 juta.

Kamis, 10 Nov 2005 05:20 WIB

detikFinance

Beban Meningkat, Indocement Masih Bukukan Laba Rp 538 M

Walaupun mengalami peningkatan biaya produksi dan transportasi, PT Indocement Tbk mencatat laba Rp 538 miliar.

Kamis, 27 Okt 2005 22:08 WIB

detikNews

Kalla: Belum Perlu Reshuffle Kabinet

Harapan beberapa kalangan meminta presiden me-reshuffle beberapa menterinya pupus sudah. Wapres Jusuf Kalla menegaskan belum ada menteri diganti.

Kamis, 20 Okt 2005 00:10 WIB

detikFinance

Pemerintah Akan Tingkatkan Ekspor Non Migas

Pemerintah akan berusaha keras meningkatkan ekspor non migas melalui lima langkah.

Rabu, 05 Okt 2005 20:51 WIB

detikFinance

BI: Rupiah Masih Undervalue

BI menilai nilai tukar rupiah yang kini bercokol di level Rp 10.000-an per dolar AS masih undervalue. Rupiah masih berpeluang menguat hingga 9 persen lebih.

Selasa, 04 Okt 2005 16:48 WIB