detikNews
Pasca serangan peretas anggaran Badan Intelejen ditambah
Perdana Menteri (PM ) Julia Gillard menyatakan pemerintahannya akan menambah anggaran untuk badan-badan intelijen Australia, menyusul pemberitaan TV ABC - Four Corners yang menyebut Badan Intelejen Australia ;ASIO telah berhasil diretas oleh peretas atau hacker Cina. ;Seperti diberitakan sebelumnya program TV ABC - Four Corners mengungkapkan cetak biru rahasia dari markas ASIO baru di Canberra dicuri dalam sebuah serangan peretas yang diatur dari server Cina. ; Program ini juga menemukan server departemen Pertahanan, Perdana Menteri dan Kabinet, dan kementrian Luar Negeri dan Perdagangan semua telah disusupi dalam operasi peretas lanjutan.Namun kepada parlemen, PM Gillard menyebut pemberitaan ‘Four Corners” ;memuat tuduhan tidak berdasar."Seperti ditegaskan Jaksa Agung, baik dirinya maupun Direktur Jenderal ASIO, tidak akan berkomentar lebih lanjut tentang laporan yang tidak akurat ini. ; Sesuai dengan kebiasaan yang dipraktekkan oleh kedua kubu politik untuk tidak mengomentari masalah-masalah intelijen yang sangat spesifik," katanya.Sementara itu, ;Pemimpin Oposisi ;Tony Abbott menggunakan kasus ini sebagai cara untuk ;menekan PM atas kebijakan pemotongan anggaran ;untuk badan-badan intelijen. ;Kemarin, sebuah komite parlemen, dipimpin oleh politisi Partai Buruh, Anthony Byrne, mengatakan kebijakan pemotongan anggaran untuk badan-badan negara telah mengorbankan kemampuan lembaga keamanan nasional .Abbott bertanya, “ apakah PM ;menjamin pemotongan anggaran bagi AFP, Bea Cukai, ASIO dan lembaga lainnya tidak mengorbankan kemampuan pemerintah untuk menjaga negara kita aman?".Gillard menjawab dengan mengatakan ;Abbott harus "memeriksa fakta-fakta" terlebih dahulu , selama berkuasa Partai Buruh telah meningkatkan pendanaan untuk sektor keamanan nasional sebesar $ 18 milyar sejak tahun 2008."Semua lembaga kami berada dalam posisi yang prima untuk menjaga negara kita aman dengan sumber daya yang mereka miliki," katanya. ;"Saya menolak jika dikatakan anggaran untuk ;badan-badan intelijen Australia telah dipotong."Gillard uraikan dana untuk ASIO sejak 2007 ;Di Parlemen Gillard menjelaskan dalam anggaran 2013-2014, pemerintahannya akan meningkatkan pendanaan untuk ASIO sebesar $ 32,3 juta, ;yang berarti ada kenaikan anggaran sebesar ; 10 persen."Sejak menjalankan pemerintahan tahun 2007, pemerintah ;Saya telah meningkatkan pendanaan untuk ASIO dari $ 291 juta ;pada tahun 2007-2008 menjadi $ 369 juta ;di 2013-2014, ;anggaran ini meningkat 27 persen," katanya."Selama periode yang sama tingkat staf rata-rata juga telah meningkat dari 1.349 ;orang ke 1.778 - itu berarti ada penambahan personil sebesar 32 persen." ;Dia mengatakan komite parlemen menggunakan angka dari anggaran tahun ;2010-2011.Tidak pengaruhi hubungan Australia - Cina ;Sementara itu kabar pembobolan server milik Badan Intelejen Australia ASIO ini dalam serangan peretas ini telah menyeret Cina. Lantaran peretasan itu diduga dilakukan dari Cina.Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri, Bob Carr, menegaskan pemberitaan ini tidak akan merusak hubungan Australia dengan Cina."Kami memiliki area kerjasama yang luas dengan China. Saya tidak akan mengomentari apakah Cina telah melakukan apa yang dituduhkan atau tidak."Awal tahun ini jaringan komputer di Bank sentral Australia juga telah diretas, sejumlah laporan menyebut jaringan computer itu terinfeksi virus malware yang dikembangkan Cina yang ;bisa mencari informasi sensitif. ;Pada 2012, ;raksasa telekomunikasi China Huawei dilarang dalam penawaran kontrak oleh National Broadband Network karena adanya kekhawatiran serangan peretas.Otoritas kemanan internet Huawei, John Suffolk mengatakan pencurian cetak biru untuk bangunan baru ASIO itu menunjukkan bagaimana setiap ; orang ; rentan terhadap serangan cyber. ;Jhon Sufolk mengatakan tidak penting darimana serangan itu berasal."Menurut saya yang penting adalah apa yang kita lakukan untuk meningkatkan kualitas secara keseluruhan, terkait keselamatan dan keamanan teknologi yang kita sediakan kepada warga, perusahaan dan pemerintah," katanya. ; ;
Selasa, 28 Mei 2013 18:01 WIB







































