Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung sepenuhnya pilihan DPR yang memilih Busyro Muqoddas sebagai Ketua KPK. Baik Busyro atau pun Bambang Widjajanto, sama-sama pilihan pemerintah.

Untuk kesekian kalinya, Nunun Nurbaeti kembali tidak bisa memenuhi panggilan penyidik KPK karena sakit yang dideritanya. Suami Nunun, Adang Daradjatun memastikan, istrnya itu tidak mungkin bisa diperiksa KPK.

Busyro Muqoddas terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua Komisi Yudisial (KY) ini pun akan membawa gaya kepemimpinan KY ke KPK.

Busyro Muqoddas, ketua KPK terpilih menghormati proses hukum yang ada di kepolisian terkait penyelesaian kasus Gayus Tambunan. Jika tidak sanggup menyelesaikan kasus Gayus, lebih baik kepolisian menyerahkan ke KPK.

Komisi III DPR menetapkan masa jabatan Ketua KPK Busyro Muqoddas hanya satu tahun. Busyro mengaku bisa menerima hal ini, dan berjanji akan memadatkan agenda kerja selama menjabat.

Akhirnya Komisi III DPR memilih Ketua KPK melalui voting. Dan hasil voting menunjukkan Busyro Muqoddas mengalahkan empat pimpinan KPK lainnya. Busyro mengantongi 43 suara.

Busyro Muqoddas telah terpilih menjadi pimpinan baru KPK, dan berpeluang besar untuk menjadi ketua lembaga pemberantasan korupsi tersebut. Jajaran KPK pun dengan hangat menyambut mantan Ketua Komisi Yudisial itu.

Bukan kata alhamdulillah yang keluar dari mulut Busyro Muqoddas saat terpilih menjadi pimpinan KPK melalui voting di Komisi III DPR. Busyro memilih mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rojiun karena beratnya amanat yang diembannya di KPK.

Busyro Muqoddas terpilih menjadi pimpinan KPK. Namun yang menjadi polemik adalah keputusan Komisi III DPR yang memutuskan masa jabatan Busyro hanya 1 tahun. Hal ini dinilai di luar prosedur.

Delapan fraksi di komisi III DPR sudah sepakat memilih secara aklamasi Busyro Muqoddas sebagai ketua KPK. Namun, Partai Golkar berbeda. Si Beringin tetap ingin melakukan voting dalam memilih pengganti Antasari Azhar.