Bambang Widjojanto gagal jadi pimpinan KPK. Dia dikalahkan Busyro Muqoddas dalam voting yang digelar di Komisi III DPR. Bambang tidak patah arang, dia tetap menikmati proses pemilihan.

Dua pucuk lembaga penegakan hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung kini punya pimpinan baru. Atas terpilihnya Busyro Muqodas dan Basrief Arief, Mahkamah Agung (MA) berharap rakyat Indonesia menerima dengan lapang dada.

Politisi PDIP Puan Maharani ikut menggantungkan harapan kepada Jaksa Agung Basrief Arief dan Ketua KPK Busyro Muqoddas. Ia berharap Basrief tetap netral menjalankan amanah dan Busyro diminta tidak kompromi dengan korupsi.

Ketua KPK terpilih Busyro Muqoddas merupakan sosok yang sudah malang melintang di bidang penegakan hukum di tanah air. Pimpinan KPK yakin Busyro bisa langsung beradaptasi dengan bekal kemampuannya itu.

Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menegaskan Komisi Yudisial (KY) tidak vakum setelah Busyro Muqoddas terpilih menjadi ketua KPK. Pengganti Busyro tinggal menunggu hasil fit and proper test komisioner KY di DPR.

Busyro Muqoddas punya tugas utama dalam pemberantasan korupsi. Tugas berat di depan mata bagaimana membersihkan institusi hukum.

Ketua DPR Marzuki Alie mengapresiasi terpilihnya Busyro Muqoddas menjadi Ketua KPK. Menurutnya, Busyro akan membawa KPK menjadi lembaga independen yang tak tersentuh kepentingan politis.

Busyro Muqoddas terpilih sebagai Ketua KPK untuk menjabat selama satu tahun ke depan. Jajaran pimpinan di KPK berharap Busyro bisa langsung klop dengan ritme kerja yang sudah ada.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih, Busyro Muqoddas akan membawa gaya sewaktu memimpin Komisi Yudisial (KY) kala memimpin KPK. Namun niat itu kemungkinan terhalang, karena di KPK gaya kepemimpinan individu tidak berlaku.

DPR memutuskan masa kerja Busyro Muqoddas sebagai Ketua KPK terpilih hanya 1 tahun. Mantan Wakil Ketua KPK, Erry Riyana menilai keputusan DPR tersebut diambil tanpa dasar hukum yang jelas dan spesifik.