Dengan dicabutnya lisensi fixed wireless access (FWA) dan dirombaknya frekuensi 800 MHz yang identik dengan teknologi CDMA, itu artinya jumlah operator telekomunikasi di Indonesia kian menyusut.

Rencana Telkom yang mau memindahkan sekitar 4-5 juta pelanggan Flexi ke Telkomsel mendapatkan restu dari Kementerian Kominfo dan BRTI sebagai bagian dari program penataan ulang frekuensi di 800 MHz.

Alcatel-Lucent berkolaborasi dengan Qualcomm menghadirkan solusi small cell alias BTS mini yang memungkinkan para operator memperluas konektivitas Wi-Fi, 3G, dan 4G LTE dan juga coverage ke perkantoran untuk pelanggan in-building.

Harus diakui, Indonesia saat ini masih dahaga 4G. Namun jika ekspansi jaringan telekomunikasi generasi keempat ini sudah dapat diimplementasikan secara masif maka diyakini bakal menjadi pasar yang sangat seksi.

Tak lama lagi akan hadir ponsel 4G berharga murah. Qualcomm yang mencoba menghadirkannya melalui prosesor Snapdragon 210 dan mengincar produsen smartphone asal Tiongkok.

Smartfren Telecom angkat bicara soal suara miring yang mempertanyakan lebar spektrum 30 MHz yang mereka peroleh di 2,3 GHz sebagai kompensasi kepindahan frekuensinya dari 1.900 MHz.

Dibandingkan operator seluler lainnya di Indonesia, Bolt memang yang pertama menawarkan kecepatan tinggi ala 4G-LTE. Sayangnya, tak sedikit pengguna yang mengeluhkan belum stabil. Lantas mengapa Bolt justru berani merilis smartphone?

Layanan seluler 4G LTE diproyeksi akan terus tumbuh pesat. Di saat Indonesia baru mulai ancang-ancang merilis regulasinya akhir 2014 nanti, pengguna LTE di dunia sudah akan mencapai 431 juta pelanggan.

Keputusan Menkominfo Tifatul Sembiring memberikan spektrum 30 MHz di 2,3 GHz kepada Smartfren Telecom sebagai kompensasi agar mau pindah dari 1.900 MHz telah membuat XL Axiata merasa kecewa.

Smartfren Telecom tak mau berlama-lama untuk migrasi dari 1.900 MHz ke 2,3 GHz. Setelah mendapat restu dari Kementerian Kominfo, operator seluler CDMA ini ingin langsung menggeber layanan 4G berbasis TD Long Term Evolution (LTE) di awal 2015.