Kodam II/Sriwijaya menetapkan enam anggotanya sebagai tersangka dalam insiden penyerangan dan penganiayaan di Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Namun kemungkinan jumlah tersangka dalam kasus ini dapat bertambah.

Kodam II/Sriwijaya menetapkan enam tersangka terkait perusakan dan penganiayaan di Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel). Satu diantaranya adalah berpangkat perwira.

Sebanyak 31 orang anggota TNI yang diduga sebagai pelaku penyerangan ke Mapolres OKU, Sumatera Selatan, sedang diperiksa intensif. Mereka terancam dipecat bila terbukti bersalah di pengadilan militer.

Peristiwa pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Kamis (7/3) lalu menimbulkan korban luka-luka. Salah satu yang menderita luka parah adalah Kapolsek Martapura. 

Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) dibakar oleh ratusan TNI, Kamis (7/3) lalu. Diketahui sebanyak 19 orang tahanan di Polres kabur selepas insiden tersebut. 

Pihak TNI Angkatan Darat (AD) telah memeriksa 31 anggota terkait kasus penyerangan oleh oknum TNI ke Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Dari 31 anggota yang diperiksa, 5 di antaranya perwira.

Mulai pekan ini, personel Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan tak berkantor seperti biasa. Mereka dipindahkan ke Polres OKU Timur setelah kantornya rusak parah 'diamuk' sekelompok oknum TNI.

Setelah rusak karena diserbu sekelompok anggota TNI, Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan mulai menata diri. Pembersihan tahap pertama dilakukan. Berkas-berkas yang tidak rusak, diamankan.

Bentrok TNI dan Polri yang berujung kepada pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) di Sumatera Selatan pekan lalu diharapkan bisa kelar. Pimpinan kedua institusi itu diminta untuk memperhatikan kehidupan para prajuritnya.

Komisi III DPR mendatangi lokasi pembakaran Mapolres OKU, Sumatera Selatan yang dilakukan oleh puluhan prajurit TNI. Komisi III ingin mencari tahu akar masalah serta solusi atas konflik dua institusi negara ini.