Pasukan pembelot Suriah atau Free Syrian Army (FSA) menembak mati 8 orang dalam serangan di sebelah utara Damaskus, Suriah. Tentara desertir ini menyerang gedung intelijen Angkatan Udara Suriah.

Konflik berkepanjangan di Suriah telah memunculkan keberadaan pasukan pembelot Suriah, Free Syrian Army (FSA). Kelompok tersebut dari hari ke hari semakin besar dan kian terorganisir.

Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut jumlah korban tewas selama sembilan bulan demonstrasi terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad lebih dari 4.000 jiwa. PBB menyebut situasi di Suriah layaknya perang sipil.

Turki mengumumkan serangkaian sanksi ekonomi atas Suriah sehubungan dengan aksi kekerasan aparat keamanan atas para pengunjuk rasa.

Mengikuti jejak Liga Arab dan negara Barat, Turki juga menjatuhkan sanksi kepada Suriah. Hal ini untuk mendesak rezim Presiden Bashar al-Assad menghentikan kekerasan terhadap demonstran.

Penyidik PBB menyebut pihak keamanan Suriah telah membunuh 256 anak-anak selama demonstrasi menjatuhkan Presiden Bashar al-Assad. Kekerasan itu disebut sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Konflik Suriah kian memanas. Amerika Serikat dan Jerman kini bahkan menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk bertindak atas Suriah yang terus melakukan kekerasan terhadap demonstran.

Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moallem mengatakan sanksi Liga Arab kepada negara itu menutup peluang menyelesaikan krisis.

Liga Arab telah menjatuhkan sejumlah sanksi berat terhadap pemerintah Suriah. Tidak terima dengan putusan Liga Arab itu, puluhan ribu warga Suriah hari ini berdemonstrasi di Damaskus.

Sejumlah anggota Liga Arab menyusun rencana sanksi ekonomi terhadap Suriah termasuk dengan membekukan hubungan dengan bank sentralnya serta melarang penerbangan ke wilayah Arab lainnya.