Dubes RI untuk Rusia, Hamid Awaluddin nyaris kena tipu di Bandara Soekarno Hatta. Hamid disangka TKI dan diseret-seret oleh petugas money changer.

Anak bangsa kian sengsara tercekik utang. Indonesia masih harus mencicil utang sampai tahun 2045. Artinya selama itu pula kita dan anak-cucu kita terus menjadi sapi perah kreditur asing.

Ekonomi Indonesia sedikit lebih beruntung ketimbang negara tetangga di saat krisis global. Ketertinggalan Indonesia dalam mengintegrasikan ekonomi ke dunia internasional justru menjadi tanggul penahan dari krisis.

Krisis global telah menyeret dampak ke semua negara, tak terkecuali Indonesia meski pada skala yang berbeda-beda. Indikasi krisis global sebenarnya sudah bisa diendus sejak tahun 2007. Berikut kronologi dan latar belakang krisis.

PT Bakrie Telecom Tbk (BTel) boleh saja mencatat prestasi kenaikan jumlah pelanggan 91,2% di 2008. Namun, meski meraih pendapatan kotor Rp 2,8 triliun, laba bersih BTel turun 5%.

Posisi rupiah kembali membaik di bawah level 12.000 per dolar AS. BI menjaga rupiah tidak tembus dari Rp 12.000/US$ dengan jumlah cadangan devisa yang dinilai cukup US$ 53 miliar.

UKM kini masih dianggap sebagai 'warga kelas dua'. Dianggap kurang bergengsi dan masih dipandang sebelah mata oleh perbankan. Bagaimana sebenarnya UKM kita, dan apa saja tips untuk memulai UKM?

Pengumuman rencana stabilisasi sektor perbankan AS mengecewakan investor. Mereka pun kini melakukan perburuan atas dolar AS dan yen, yang dianggap sebagai tempat investasi paling aman.

Setelah sentimen positif penurunan BI Rate 0,5%, kini pasar saham mencari sentimen baru untuk menggerakkan IHSG ke zona penguatan. Investor masih mewaspadai tipisnya transaksi.

Kita harus bersyukur dan memiliki keyakinan bangkit. Meretaskan jalan menuju kesejahteraan. Maka kita memerlukan pemimpin yang siap mengelola krisis menjadi potensi dan kekuatan kebangkitan.