Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menyidang 13 PPK di Kabupaten Pasuruan yang menerima suap dari caleg Gerindra. Sidang DKPP tersebut diselenggarakan di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Timur.

Pasca pemilu legislatif 9 April lalu, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dibanjiri banyaknya laporan dugaan pelanggaran etik oleh KPU maupun Bawaslu. Dalam waktu sekitar sebulan sudah 104 laporan yang diterima DKPP.

Ketua DKPP Jimly Ashiddiqqie menyatakan, KPU harus mengumumkan hasil perhitungan suara Pileg 2014 sesuai UU Pemilu, yakni harus diumumkan tanggal 9 Mei 2014. Jika tidak, jeruji besi bisa menanti penggawa KPU.

Hari ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih melakukan rekapitulasi nasional hasil pemungutan suara Pileg. Proses rekapitulasi pun masih diwarnai sejumlah keberatan dari saksi-saksi parpol yang hadir.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas Aan Rohaini, mengajukan surat pengunduran diri ke KPU Provinsi Jawa Tengah. Aan mundur setelah banyak pihak yang menganggapnya gagal melaksanakan pemilu legislatif.

Panwaslu Kabupaten Pasuruan akhirnya melimpahkan berkas 13 oknum PPK dan caleg Gerindra Agustina Amprawati ke polisi. Mereka terancam dijerat pasal 5 ayat 1 dan 2 undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Kasus suap 13 ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) oleh caleg Partai Gerindra menggelinding bak bola salju. Kali ini belasan caleg gagal dari beberapa partai mendesak agar pileg di Kabupaten Pasuruan diulang.

Pemeriksaan 13 Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang terlibat kasus suap dengan caleg Partai Gerindra Agustina Amprawati, tuntas. Bekas 13 Ketua PPK ini akan dilimpahkan ke Dewan Kehormatan Kehormatan Penyelenggra Pemilu (DKPP).

"Saya pun lalai mengantisipasi itu, saya selalu berharap optimis tentang pemilu 2014, tapi tidak seperti yang kita harapkan," ungkap mantan ketua MK ini.

"Jadi biasalah berantem-berantem dikit mudah-mudahan tidak ada korban. Setiap pemilu ada seperti itu, karena jika kita harapkan pemilu sempurna nggak mungkin."