Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut merasa puas setelah Pengadilan Niaga menolak gugatan pailit yang diajukan Literati Capital Investment Plc.

Siti Hardiyanti Rukmana lolos dari gugatan pailit. Tuntutan pailit yang diajukan Literati kepada wanita yang biasa disapa Mbak Tutut itu tidak dikabulkan oleh Pengadilan Niaga, Jakarta Pusat.

Karena tidak digaji karyawan melakukan gugatan di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung. Pada waktu itu karyawan sangat terkejut karena di sidang yang menghadapi adalah PT Metropolitan Tirtaperdana. Dalam gugatan itu karyawan dinyatakan kalah. 

Pemasar sepeda motor merek Kymco di Indonesia yaitu PT Kymco Lippo Motor Indonesia digugat pailit. Ada 3 pihak yang melayangkan gugatan pailit ini ke Pengadilan Niaga.

Siti Hardiyanti Rukmana atau biasa disapa Mbak Tutut akan menghadapi putusan atas gugatan pailit yang diajukan Literati pada hari ini. Kuasa hukum Literati yakin bisa mempailitkan Mbak Tutut.

PT TPI batal pailit atas perkara melawan PT Crown Capital Global Limited. PT Crown Capital Global Limited harus membayar biaya perkara peradilan niaga sebesar Rp 10 juta.

Gugatan kepailitan atas Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut) memasuki kesimpulan. Literati sebagai pihak penggugat yakin bisa mempailitkan Mbak Tutut.

Mahkamah Agung (MA) menolak Peninjauan Kembali (PK) kasus Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang diajukan oleh Crown Capital Global Limited. Dengan demikian TPI belum dipastikan pailit.

Siti Hardijanti Rukmana tetap menolak dipailitkan dan menghadirkan saksi-saksi terkait gugatan pailit yang diajukan Literati. Padahal mestinya agenda sidang kali ini adalah putusan pailit.

Ratusan karyawan TPI kembali melakukan aksi damai di depan gedung MA terkait diprosesnya pengajuan Peninjauan Kembali (PK) atas kasus pailit TPI oleh pemohon pailit, PT CCGL yang didaftarkan pada 14 Januari 2010.