Selesai sudah penggeledahan yang dilakukan oleh (KPK di rumah tersangka kasus PLTU Tarahan Lampung, Emir Moeis, yang berlangsung selama 12 jam. KPK pun membawa 4 kardus dan sebuah kardus printer dari rumah politisi PDIP itu.

PPATK menyebut sudah melaporkan dugaan transaksi mencurigakan politisi PDIP Emir Moeis ke KPK. Laporan transaksi itu dilaporkan dahulu, dalam 10 daftar anggota DPR.

Hingga saat ini KPK masih menggeledah rumah politisi PDIP Emir Moeis di Kalibata, Jakarta Selatan. Kegiatan ini sudah berlangsung hingga 12 jam.

KPK telah menetapkan Emir Moeis sebagai tersangka kasus korupsi PLTU Tarahan Lampung. Selain Emir, KPK juga mengendus adanya peran mantan Dirut PLN Eddie Widiono.

Politisi PDIP, Emir Moeis, telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK terkait kasus PLTU Tarahan, Lampung. Emir diduga menerima lebih dari US$ 300 ribu atau sekitar Rp 2,8 miliar untuk proyek bernilai US$ 268 juta atau Rp 2,5 triliun itu.

KPK baru mengumumkan status tersangka Izedrik Emir Moeis pada Kamis (26/7) hari ini. Hal itu dilakukan guna mendapatkan upaya hukum yang lebih optimal.

Setelah sebelumnya simpang siur, akhirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan politisi PDIP, Emir Moeis, sebagai tersangka. Emir menjadi tersangka dalam kasus PLTU Tarahan, Lampung.

KPK memboyong 4 kardus usai menggeledah rumah Dirut PT Artha Nusantara Utama, Zuliansyah Putra Zulkarnain. Zuliansyah diduga terkait kasus dugan suap di PLTU Tarahan, Lampung Selatan, yang menjadikan anggota DPR Emir Moeis sebagai tersangka.

KPK terus mendalami kasus dugan suap di PLTU Tarahan, Lampung Selatan, yang menjadikan Emir Moeis sebagai tersangka. KPK pun menggeledah kediaman Dirut PT Artha Nusantara Utama, Zuliansyah Putra Zulkarnain, yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul mengkritik teman-temannya di Komisi III DPR yang menyerang Wamenkum HAM Denny Indrayana terkait status tersangka Emir Moeis. Menurut Ruhut, harusnya Denny didukung.