Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menahan besaran suku bunga wajar simpanan di bank umum mengikuti penahanan BI Rate 6,5% yang dilakukan BI awal bulan ini.

Robert Tantular menyatakan polemik seputar penyelamatan Bank Century Rp 6,7 triliun saat ini, sudah berkembang ke ranah politik, dan sudah menyudutkan satu partai politik tertentu. Namun dia enggan menyebutkannya.

Mantan pemilik Bank Century, Robert Tantular mengaku tak punya uang hingga Rp 12 triliun. Menurut Robert, jika punya uang sebanyak itu, maka dirinya pasti sudah berada di Singapura sesaat setelah Bank Century diambil alih LPS.

Mantan pemilik Bank Century Robert Tantular mengaku penangkapan dirinya tidak sesuai dengan koridor hukum yang jelas, menurutnya penangkapan dirinya adalah atas perintah Wapres JK.

Mantan pemilik Bank Century, Robert Tantular merasa jadi kambing hitam dalam kasus Bank Century. Ia merasa tidak bersalah dan melemparkan kesalahan ke pemegang saham pengendali Century sebelumnya yakni First Gulf Asia Holdings.

BPK diminta untuk ikut menyelidiki rekening dan deposan besar Bank Century yang menyebabkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyuntikkan modal berkali-kali.

Ketidaktegasan BI bertindak sehingga hasil pengawasan tidak memberikan kondisi menguntungkan bagi Bank Century. Persoalan Bank Century muncul bukan hanya karena pengawasan BI lemah. Melainkan karena ketidakadanya keyakinan BI memberikan hukuman.

Tim Pengacara Rakyat mendaftarkan gugatan perwakilan class action tentang perbuatan melawan hukum oleh pemerintah RI dalam kasus bailout Bank Century senilai Rp 6,7 triliun. Mereka menggugat 4 pihak sebesar Rp 4 triliun.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melaporkan 21 transaksi yang mencurigakan di Century kepada pihak kepolisian, baik itu transaksi di dalam dan luar negeri.

Ekonomi Indonesia rentan menghadapi masalah-masalah seperti kasus Bank Century. Kondisi yang rengan ini bisa dibantu dengan membangun suatu fondasi ekonomi yang kokoh melalui perencanaan keuangan.