Dalam pameran ini, ada beragam karya seni yang dipamerkan dari berbagai seniman. Bentuk karyanya pun beragam, mulai dari seni lukis, videografi, desain grafis hingga instalasi. Semuanya coba menggali lebih jauh potensi visuald dari saus cabe ini.

XXI Short Film Festival 2014 di Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan memasuki hari kedua, Jumat (14/3/2014). Selain pemutaran finalis film dokumenter pendek dan finalis film pendek fiksi, akan ada pemutaran film-film pendek Tintin Wulia.

Karya-karya tersebut masuk ke dalam pameran 47 seniman kontemporer di Jakarta Contemporary Art Space. Di sana terdapat karya patung, seni instalasi, video, lukisan, dan lainnya.

Lusi melihat merangkai bunga semestinya bisa ke dalam ilmu seni rupa. Seperti halnya dengan melukis, mematung atau memahat.

Sebenarnya Lauren membuatnya di atas kertas silkscreen. Serta membangunnya membentuk sekelompok bulu merpati yang mengambang.

Pameran ini dibuat dalam rangka Kompetisi Go Ahead Challenge bagi insan kreatif Indonesia untuk menghasilkan karya dalam empat bidang seni. Mereka adalah musik, fotografi, seni visual, dan style.

Pembukaan pameran ini akan diadakan bersamaan dengan Fiesta Fatahillah pada 13 Maret mendatang. Gedung Pos Indonesia sebagai tempat pameran pun sudah direnovasi oleh arsitek Andra Matin.

Kedua seniman tersebut ingin berinteraksi dengan para pengunjung di dalam galeri yang ingin melihat langsung cara kerja alat ini. Untuk membuat karya ini butuh waktu empat minggu untuk membangunnya.

Karya ini sengaja dibentuknya dengan pistol. Pasalnya hal itu merupakan simbol dari kekuatan tapi sebenarnya lembek, besar tapi palsu, gagah tapi kemayu.

Eksibisi di museum ini yang diselenggarakan hingga 6 September mendatang diharapkan mampu menarik 160 ribu pengunjung per tahunnya.