Partai Keadilan Sejahtera (PKS) punya penilaian tersendiri terhadap sosok calon pimpinan KPK Bambang Widjojanto. Bambang dipandang tak mudah terkooptasi dengan kekuasaan.

Ketua DPD Irman Gusman menyarankan Komisi III DPR untuk memilih pimpinan KPK ranking teratas. Bukan apa-apa, DPR punya kewajiban memenuhi harapan rakyat.

Ketua Komisi III DPR Benny K Harman menyatakan, DPR tidak akan menggunakan sistem penilaian berdasarkan ranking yang digunakan Pansel KPK dalam dalam menentukan calon pimpinan KPK yang lolos seleksi. Komisi III DPR memiliki mekanisme sendiri dalam melakukan uji kelayakan dan kepatutan.

Demokrat akan mendorong partai koalisi memilih 4 nama teratas calon Pimpinan KPK sesuai dengan rangking Pansel. Untuk merealisasikan hal tersebut, Demokrat akan mendorongnya dalam Setgab.

Partai Demokrat akan mengikuti anjuran Presiden SBY, melobi Setgab koalisi untuk meloloskan empat calon pimpinan KPK urusan teratas.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima usulan ranking yang diberikan pansel KPK. Usulan ranking calon pimpinan KPK tersebut dinilai sebagai rambu moral untuk prioritas penomoran.

IPW menilai, dari 8 calon pimpinan KPK yang diloloskan Pansel, hanya 3 saja yang layak. Ketiganya dinilai IPW memiliki integritas, kompetensi, intelektualitas dan independensi yang tinggi.

Komisi III DPR akan memakai pertimbangan politik dalam memilih 4 pimpinan KPK. Langkah ini dinilai sama saja dengan menganggap rakyat bodoh dan tak tahu apa-apa soal calon pimpinan KPK.

Ketua Komisi III DPR Benny K Harman menyebut seleksi fit and propet test pimpinan KPK nantinya DPR akan menggunakan pertimbangan politik. DPR pun dinilai melakukan pengkhianatan terhadap rakyat jika tidak mempertimbangkan masukan dari masyarakat luas.

8 Nama capim KPK akan mengikuti tes di DPR. Menurut Mas Ahmad Santosa, jika ingin KPK besar, maka DPR harus memilih ranking 1-4 dari daftar itu karena terbukti jelas kualitasnya. Ranking 1-4 adalah Bambang Widjojanto, Yunus Husein, Abdullah Hehamahua dan Handoyo Sudrajat. Jika setuju dengan Mas Ahmad, pilih Pro!