Mantan presiden AS Bill Clinton menjalani operasi jantung mendadak setelah mengeluh nyeri di bagian dada. Usai operasi, suami Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Hillary Clinton itu dalam kondisi baik.

Presiden AS Barack Obama telah memutuskan untuk tidak memasukkan kembali Korea Utara (Korut) ke dalam daftar negara-negara yang dianggap AS sebagai negara pendukung terorisme.

Pemerintah Iran tak memberikan pilihan bagi dunia kecuali menerapkan penalti agar Iran bersedia menghentikan program nuklirnya. Demikian disampaikan Menlu AS Hillary Rodham Clinton.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton mengkritik pembatasan internet di China. Clinton juga mendesak Beijing segera menyelidiki keluhan Google tentang serangan cyber beberapa waktu silam. China pun berang.

Seorang menteri Prancis mengkritik peran Amerika Serikat (AS) di Haiti pascagempa dahsyat pekan lalu. Dia mendesak PBB untuk menyelidiki peran dominan AS di negeri miskin Karibia itu.

Mantan Presiden AS terdahulu Bill Clinton dan George W Bush menyatakan kesediaannya untuk membantu korban gempa di Haiti. Kedua mantan Presiden negara adikuasa ini diminta membantu oleh Presiden AS saat ini Barack Obama.

Korban tewas gempa Haiti diperkirakan bisa terus bertambah hingga 200 ribu. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton pun akan mengunjungi Haiti pada Sabtu (16/1/2009) ini. Tapi Hillary tak mau mengganggu proses evakuasi.

Haiti digoyang gempa dahsyat, Hillary Clinton pun membatalkan jadwal tur ke Asia. Haiti adalah negeri yang lekat di hati Menlu AS itu. Sebab, di negeri yang terletak di laut Karibia itulah dia pernah melewatkan bulan madu bersama Bill.

Presiden AS Barack Obama dengan tegas menyebut insiden percobaan peledakan pesawat Northwest Airlines sebagai kesalahan intelijen yang tak bisa diterima. "Saya tak akan mentolerirnya," cetusnya.

Konglomerat RI, James Riady, diam-diam telah berhasil masuk kembali ke AS. Padahal dia telah dilarang masuk ke AS setelah terlibat skandal kontribusi ilegal untuk kampanye mantan Presiden AS Bill Clinton.