Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional PKPI, Sutiyoso tidak menghadiri sidang kasus pelanggaran jadwal kampanye yang mengagendakan mendengar keterangan. Sidang di PN Semarang ini ditunda hingga Senin pekan depan.

Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso sudah menduga revisi UU Pilpres tidak akan dilanjutkan. Sutiyoso pun meminta partai menengah dan kecil kompak berkoalisi.

Saat mendampingi Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Camat Cisarua, Jawa Barat, Teddy Pumbang berkeluh kesah soal banyaknya vila ilegal yang juga dimiliki pejabat aktif atau pensiunan. Nama Sutiyoso pun ikut disebut.

Sidang dengan agenda saksi dalam perkara pelanggaran jadwal pemilu Ketum PKPI, Sutiyoso, menghadirkan Ketua Panwaslu Kota Semarang, Sri Wahyu Ananingsih. Dalam sidang tersebut diperlihatkan rekaman video acara halal bihalal berdurasi 5 menit. Ada debat setelah video selesai diputar.

Kuasa hukum Sutiyoso sempat meminta izin kepada hakim agar sidang Rabu besok ditunda. Dia dan kliennya ada acara yang sudah teragendakan sebelumnya. Hakim menolak permintaan itu.

Sutiyoso atau biasa disapa Bang Yos menjalani sidang kedua di PN Semarang atas dakwaan kampanye di luar jadwal. Dalam persidangan, jaksa menyampaikan pendapat atas eksepsi tim penasihat hukum.

Sutiyoso merasa dijebak karena orasinya dipermasalahkan. Bahkan ia harus menjadi pesakitan di Pengadilan Negeri Semarang. Bawaslu menanggapi dingin pernyataan Sutiyoso.

Diadili karena dianggap melakukan kampanye di luar jadwal, Ketum PKPI Sutiyoso merasa dijebak. Menurutnya, Bawaslu dan Panwaslu seharusnya langsung memberi peringatan saat ia berorasi, bukan membawanya ke ranah hukum.

Ketum PKPI Sutiyoso atau Bang Yos menjadi terdakwa dalam kasus kampanye di luar jadwal. Pengacara langsung mengajukan eksepsi.

Ketum PKPI, Sutiyoso, diadili karena didakwa melakukan kampanye dini atau di luar jadwal. Pria yang akrab disapa Bang Yos ini mengaku tidak berniat seperti itu. Ini pembelaannya.