Mulai 22 Mei sampai 1 Juni 2014, ada sebuah acara keren bertajuk Mapping Festival di Genewa, Swiss. Dalam acara ini para seniman audiovisual unjuk kebolehan dalam menggabungkan imajinasi, kreativitas dan juga teknologi. Salah satu instalasi yang menarik perhatian adalah barisan 256 balon biasa berwarna putih.

Salah satu peserta, Saleh Husein menyajikan karyanya yang bertajuk Genetik Marker. Di sini ia mengangkat soal keluarganya yang terkait dengan pencarian asal usul masuknya Arab ke Indonesia.

Pria berdarah Indonesia-Arab, Saleh Husein tidak mau pasrah menerima begitu saja hal-hal yang terberi dalam kehidupannya. Tentu ada pilihan untuk tidak memikirkan lebih jauh perihal yang terberi tadi, seperti ras, jenis kelamin maupun agama.

Cakupan media seni yang digunakan di sini sangat beragam, mulai dari seni lukis, patung, kriya, cetak, instalasi hingga ke seni fotografi juga video. Berikut beberapa karya seni yang dipamerkan di pameran ini:

Ada yang baru dalam perhelatan dwi tahunan ini, yaitu ketetapan bahwa peserta pameran harus berusia di bawah 35 tahun.

Bagi para pecinta dunia seni rupa, jangan sampai ketinggalan agenda seni budaya yang satu ini. Sejak 20 Mei kemarin, acara bertajuk Pameran Besar Seni Rupa Indonesia Manifesto No.4 resmi dibuka.

Para penumpang yang menaiki rute transportasi utama di Pennsylvania terkejut-kejut. Sepanjang perjalanan mereka melihat setiap padang ilalalng, dinding bangunan, hingga bangunan yang tak terurus menjadi warna-warni.

Ada-ada saja ulah seorang seniman urban bernama SpY yang selama ini reputasinya cukup dikenal. Kali ini ia meluncurkan sebuah karya yang terbaru, yakni sebuah instalasi seni berbentuk bulan sabit yang terang. Karya yang ia namai sebagai MOON ini, digantung di kawasan Ecole Polytechnique Federale de Lausanne Campus di Swiss.

Beberapa pihak memilih untuk mulai menginisiasi suatu kegiatan, agar masyarakat secara luas mau lebih peduli akan sejarah dan budaya bangsanya sendiri. Salah satunya dengan hadirnya pekan museum atau The Museum Week 2014.

Menggenggam awan tentu menjadi sensasi yang hampir tak mungkin kita rasakan di sepanjang hidup. Apalagi memboyong gumpalan awan putih itu ke rumah, ke kamar dan menjadikannya sebagai sebuah dekorasi ruang.