Kera ditangkap di pabrik baja Jatim Steel, Sidoarjo, tenyata dalam kondisi sakit. Tim dokter memberi infus pada kera yang ditembak bius karena selama ini telah meneror warga di Kecamatan Taman itu.

Seekor kera yang dilumpuhkan berkelamin jantan dan sedang masa birahi. Akibatnya, kera itu pun menjadi pemarah sehingga menyerang 23 warga di Kecamatan Taman, Sidoarjo.

Seekor kera yang diduga kuat melukai 23 warga di Kecamatan Taman, Sidoarjo, akhirnya bisa dilumpuhkan dengan dua tembakan bius di lokasi pabrik baja. Sebelum ditembak, kera tersebut dipancing dengan pisang.

Seekor kera yang telah ditangkap warga diduga kuat bukan yang menyerang 23 warga di Kecamatan Taman, Sidoarjo. Dari hasil pemeriksaan, perilaku kera Jawa itu ternyata jinak.

Untuk melumpuhkan kera yang meneror warga di Sidoarjo dengan senjata bius laras panjang asal Jerman, tidaklah mudah. Apalagi jarak sasaran yang jauh, sehingga diperlukan seorang penembak jitu.

Perburuan kera yang telah meresahkan warga di Sidoarjo, juga menarik perhatian para pemerhati satwa. Sebuah senjata canggih asal Jerman disiapkan untuk membius kera yang telah melukai puluhan orang tersebut.

Bupati Saiful Illah terkesan plin-plan. Politisi PKB ini menyatakan status Kejadian Luar Biasa (KLB) belum perlu diberlakukan di Sidoarjo menyusul banyaknya jatuh korban serangan kera. Pernyataannya itu berbeda dengan sebelumnya.

Desakan RS Siti Khodijah Sepanjang kepada Pemkab Sidoarjo tentang serangan gigitan dan cakaran kera sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), membuahkan hasil. Bupati Syaiful Illah meminta warga siaga dan waspada.

Akibat penyerangan kera terhadap warga, Wakil Direktur RS Siti Khodijah Wakil Direktur RS Siti Khodijah menyatakan status Kejadian Luar Biasa (KLB) di Sidoarjo layak diterapkan. Dan pemerintah diminta segera bertindak.

Korban serangan kera liar di Sidoarjo terus bertambah. Kali ini Faridah, seorang ibu hamil 2 bulan mengalami luka di kakinya setelah dicakar dan digigit seekor kera yang masuk ke rumahnya.