Gaung aksi Nicky Hayden cs di Jerman tetap saja tidak sekencang gema Michael Schumacher di Hongaria. Kabar dari Hungaroring lebih penting daripada Sachsenring.

Meski frekuensi Flexi akan 'digusur', tetapi hal itu tidak menyurutkan target jumlah pelanggan yang hendak diraih. Sampai akhir tahun, Flexi optimis bisa meraih 6,5 juta pelanggan dan menyalip jumlah pelanggan XL.

Selain mengurusi perpindahan frekuensi StarOne, Indosat juga memikirkan masalah layanan seluler GSM. Demi penguatan sinyal, peningkatan kapasitas dan perluasan coverage, Indosat akan bangun 1500 BTS hingga akhir 2005.

Meningkatnya penggunaan smartphone di kalangan korporat, dianggap Ericsson sebagai peluang bagi operator untuk menambah pendapatan dari tambahan layanan. Untuk itu, Ericsson ingin menawarkan paket solusi 'Kantor Dalam Kantong'.

Posisi pertama agaknya bukan lagi posisi yang menggiurkan bagi produsen ponsel yang bermain di pasar di Indonesia. Buktinya produsen ponsel Samsung dan Motorola sama-sama bertekad mengejar posisi kedua. Lho kok?

Telkomsel menyatakan dukungan penuh untuk regulasi USO yang akan ditentukan pemerintah. Hal tersebut dianggap selaras dengan program Telkomsel yang bermaksud meluaskan jangkauan layanannya.

PT. Telekomunikasi Selular Indonesia menargetkan pembangunan 740 base transceiver station (BTS) baru di area Divre II (Jabotabek dan Jawa Barat), hingga akhir tahun 2005. Harapannya, 500 ribu pelanggan baru bisa digaet dan seluruh ibu kota kecamatan (IKC) di area tersebut bisa terlayani.

BPKP sejak 2004 hingga April 2005 mengaudit investigasi 394 kasus berindikasi korupsi, dengan kerugian negara sekitar Rp 3,56 T & US$ 74,6 juta.

YLKI mengkritik penerbitan enam seri obligasi oleh Palyja. Menurut YLKI, kebijakan ini tidak tepat dan dapat menimbulkan masalah pelik.

Dalam waktu dekat Indosat akan melakukan uji coba jaringan 3G di Jakarta dan Surabaya. Diharapkan hal itu akan meningkatkan peluang Indosat mendapatkan lisensi 3G.