Gelandang Arsenal Aaron Ramsey mengaku sudah tak sabar menanti akhir pekan saat tampil dalam Community Shield di Wembley. Sebelum itu, awal pekan ini Ramsey menjemur baju dulu di sana.

McDonald's, menyatakan perolehan omzetnya tahun ini akan terganggu oleh kasus daging busuk di Tiongkok dan Jepang. Turunnya omzet ini akan terjadi di sekitar Asia Pasifik.

Ketakutan akan daging oplosan yang ada di Tiongkok dan Jepang membuat McDonald's tidak menyajikan lagi menu makanan berbahan dasar ayam olahan. Kini, McDonald's menyajikan menu bebas daging yang lebih sehat.

Bermula dari skandal daging oplosan di Tiongkok, berita ini mulai menyebar ke seluruh negara termasuk Jepang. Untuk mengganti menu daging dan ayam, McDonald's Jepang meluncurkan menu nugget berbahan dasar tofu dan beberapa sayuran di Jepang.

Kemarin (28/7) beberapa jenis menu favorit di gerai-gerai McDonald's tidak lagi bisa dipesan. Menyusul kasus daging sapi kadaluarsa, beragam jenis produk daging tak lagi disajikan. Kecuali kentang goreng,pie dan es krim

Sejumlah gerai McDonald's di Beijing dan Shanghai meniadakan menu burger, setelah muncul kasus daging busuk dari produsen daging di Tiongkok.

Pengadilan Moskow, Rusia telah mengajukan gugatan dan menuduh jaringan restoran global McDonald's melanggar aturan gizi dan keamanan pemerintah di sejumlah produknya seperti burger dan es krim.

McDonald's tersebar di 119 negara, dan Big Mac selalu ada di menu. Namun, harganya bisa sangat bervariasi. Burger inipun jadi tolok ukur kesetaraan daya beli (PPP) antar dua mata uang yang dikenal dengan sebutan Big Mac Index.

Kasus daging busuk dan kedaluwarsa yang menimpai McDonald's di Tiongkok diperkirakan bisa mengurangi omzetnya secara keseluruhan.

Kasus temuan daging busuk di restoran cepat saji di Tiongkok bisa terjadi di mana pun. Namun masyarakat Indonesia tak perlu khawatir dengan kasus tersebut.