Tanggal 21 Mei, dua belas tahun lalu, reformasi mulai bergulir di Indonesia. Massa mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) berunjuk rasa di DPR, untuk memperingati hari kejatuhan Presiden Soeharto itu.

Kecurigaan adanya korupsi dalam proyek pembangunan Bandara Kualanamu di Sumut dinilai cukup beralasan. Indikasinya, kenaikan budget proyek pembangunan calon pengganti Bandara Polonia Medan disetujui dengan cepat.

Walaupun dihadang demo, Menkeu Sri Mulyani tetap mengayunkan langkah kakinya mengajar di Fakultas Ekonomi UI. Tidak sia-sia, Sri Mulyani ternyata tetap mendapatkan dukungan dari sebagian besar mahasiswanya.

Polisi memantau aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terkait aksi unjuk rasa di sejumlah tempat yang berakhir rusuh. Polisi mengkhawatirkan aksi serupa yang akan dilakukan oleh aktivis HMI.

Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alaudin Makassar berunjuk rasa ke kantor DPD Partai Demokrat (PD) Sulawesi Selatan. Dalam aksinya, para mahasiswa sempat melempari kantor tersebut dengan telur.

Kepolisian mengamankan sejumlah demonstran saat demo Century yang berakhir rusuh di DPR kemarin. 4 Demonstran telah dipulangkan. Sedangkan 5 orang lainnya masih diperiksa.

Demo di DPR sempat memanas. Saat asyik berorasi, mahasiswa dari BEM Se-Indonesia tiba-tiba dikejar seratusan orang pendukung SBY dari Laskar Merah Putih yang mengenakan baju loreng dan baret merah.

Demonstran mulai kembali mendatangi Gedung DPR. Kali ini, giliran ratusan pendukung SBY yang menguasai areal demo. Massa anti SBY memilih mundur dari DPR dan menahan diri.

Sejumlah wilayah di Indonesia hari ini diliputi dengan aksi demonstrasi menyambut sidang paripurna DPR menyikapi Pansus Hak Angket Bank Century. Dari keseluruhan aksi demo tersebut, 12 orang diamankan oleh polisi dari berbagai wilayah di Indonesia.

Setelah sempat mereda, demo di depan Gedung DPR kembali rusuh. Kericuhan terjadi saat para mahasiswa dari berbagai aliansi memukul-mukul pagar Gedung DPR dengan kayu.