Oknum TNI terlibat keributan di kantor DPP DPIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Saat melakukan pemukulan di pos penjagaan DPP DPIP mereka mengaku sebagai anggota Brimob.

TNI AD menegaskan anggota Batalyon Zeni Konstruksi 13 (Yon Zikon 13) yang terlibat kerusuhan diproses hukum. Ada 10 anggota Yon Zikon 13 yang diproses hukum.

TNI AD mengklarifikasi mengenai insiden di Kantor PDIP Lenteng Agung pada Sabtu (20/4/2013) malam kemarin. Insiden itu bukan penyerangan melainkan kesalahpahaman dengan warga.

Tidak memakai bra akan jadi tren sepanjang musim semi ini.

Prada Mart Azzanul Ikhwan (23) akan segera mendapatKAN vonis atas perbuatannya membunuh ibu dan anak, Opon (39) dan Shinta (18). Ia akan menjalani sidang putusan di Pengadilan Militer II-09 Bandung pada Rabu (24/4/2013).

Dalam pledoi, penasihat hukum Prada Mart Azzanul Ikhwan (23), Kapten Chk Ade Suhara menyatakan unsur pembunuhan berencana tidak terpenuhi. Dia juga menyebut kebiasaan mengisap ganja kliennya karena ajakan senior.

Dukungan keluarga dan tetangga korban pembunuhan Opon (39) dan Shinta (18) kali ini tidak langsung dilakukan di persidangan. Ribuan warga Garut membubuhkan tandatangan minta majelis hakim menghukum seberatnya terdakwa Prada Mart.

Ada pemandangan berbeda di Pengadilan Militer II-09 Bandung hari ini, Senin (15/4/2013). Sidang pledoi perkara pembunuhan Opon (39) dan Shinta (18) dengan terdakwa Prada Mart Azzanul Ikhwan (23), dijaga ketat.

Majelis hakim yang akan menangani perkara penyerangan LP Cebongan Sleman diminta bijaksana saat persidangan yang akan dibuka untuk umum tersebut. Itu untuk menghindari masalah yang timbul selama proses persidangan.

Prada Mart Azzanul Ikhwan (23) dituntut dengan hukuman pokok berupa pidana penjara selama 20 tahun. Selain itu, Mart yang saat ini masih tercatat sebagai anggota Yonif 303 itu juga dituntut dipecat sebagai anggota TNI.