Nasabah Century merasa ditipu oleh direksi Bank Century dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Mereka pun menantang direksi Century dan LPS untuk melakukan sumpah pocong.

BPK mencatat dana nasabah Bank Century yang dijamin oleh LPS per 21 November 2008 berjumlah Rp 4,67 triliun. Jadi jika Century ditutup, pemerintah langsung rugi Rp 4,67 triliun.

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) juga melihat ada indikasi penyimpangan dalam kasus Bank Century. Penyimpangan itu meliputi tindak pidana korupsi, ekonomi dan perbankan. FPPP minta institusi hokum untuk menindaklanjutinya.

Uang Boedi Sampoerna sempat tertahan di Bank Century setelah bank tersebut dinyatakan krisis. Namun setelah ada suntikan dari pemerintah, Boedi mulai mencairkan uangnya.

Anggota DPR inisiator angket Century (Tim 9) menyiapkan rekomendasi tandingan. Rekomendasi ini diharapkan dapat meluruskan jalan pengungkapan skandal Century oleh pansus.

BPK tetap bersikukuh kepada pendapatnya bahwa suntikan dana LPS Rp 6,7 triliun ke Bank Century adalah uang negara. BPK punya alasan tersendiri.

KPK masih terus mendalami skandal Bank Century yang diduga merugikan keuangan negara. Tidak tertutup kemungkinan KPK akan menggunakan data yang diperoleh Pansus Hak Angket Century untuk menambah informasi penyelidikan.

Nasabah besar Bank Century Boedi Sampoerna melakukan klarifikasi ke BPK mengenai fakta dan data terkait kasus Bank Century. Boedi Sampoerna membantah dapat perlakuan khusus dan keuntungan dari bailout Century.

Fraksi PKS merilis kesimpulan sementara terkait kasus Century. PKS menyebut empat lembaga penanggung jawab proses bailout Century terindikasi pidana.

Jumlah dana nasabah yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus bertambah. Hingga Desember 2009, jumlah dana nasabah di bawah Rp 2 miliar yang dijamin LPS mencapai Rp 1.080,54 triliun.