Heru Sulastyono, pejabat eselon III Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang ditangkap Mabes Polri karena diduga menerima suap dan pencucian uang diketahui memiliki dua istri. Namun dalam data Ditjen Bea dan Cukai, Heru hanya memiliki satu istri.

PPATK menemukan benang merah terkait praktik korupsi anggaran dan pencucian uang yang terjadi di daerah. Modusnya hampir sama, melibatkan pejabat, pengusaha dan calo.

Pihak Bea dan Cukai menghentikan sementara Heru Sulastyono dari jabatannya sebagai Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Ekspor-Impor. Karena pemberhentian ini, Heru tak akan terima gaji.

Heru Sulastyono, pejabat eselon III di Bea dan Cukai ditangkap Bareskrim Polri karena terlibat kasus suap dan pencucian uang pada Selasa (29/10) lalu. Pihak Bea dan Cukai memberhentikan sementara Heru.

Mabes Polri menangkap Heru Sulastyono, pejabat eselon III Ditjen Bea dan Cukai karena diduga menerima suap dan pencucian uang. Dia ternyata memiliki dua orang istri: seorang wakil bupati dan penerima polis asuransi.

"HS adalah teman satu bangku, satu kelas, dan satu sekolah Pak Agung," kata Direktur Tipid Eksus, Brigjen Pol Arief Sulistyanto.

Tim Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus punya cara unik menangkap pejabat Bea Cukai Heru Sulastyono. Demi membuat Kepala Sub Direktorat Ekspor-Impor itu menyerah, polisi memutuskan aliran listrik.

Seperti diketahui, Heru merupakan pria kelahiran Wonosobo 47 tahun lalu. Sedangkan Wakil Bupati Wonosobo saat ini dijabat oleh Maya Rosida.

Ini modus kejahatan yang dilakukan pegawai negeri sipil Kementerian Keuangan ini hingga berurusan dengan kepolisian.

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dit Tipid Eksus) Bareskrim Polri menangkap dua pelaku tindak pidana penyuapan. Salah seorang tersangka diketahui merupakan pejabat di Direktorat Bea dan Cukai.