Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok memberi pujian pada Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Budi Waseso (Buwas). Apalagi Buwas sukses menangani kasus UPS di lingkungan Pemprov DKI. 

Kasus pengadaan uniterruptible power supply (UPS) dalam APBD DKI Tahun Anggaran 2014 telah diambil alih oleh Bareskrim Mabes Polri dari KPK. 

Bareskrim Mabes Polri tengah 'galak' mengusut pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di APBD DKI 2014. Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) pun menemui Ahok.

Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri berencana memanggil Gubernur Ahmad Heryawan dan mantan Wali Kota Bandung Dada Rosada. 

Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso mengungkapkan terbuka peluang adanya tersangka lain dalam kasus pengadaan UPS. Mengenai status Lulung, Komjen Buwas memastikan masih sebagai saksi.

Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso bertemu dengan Gubernur Ahok. Komjen Buwas berkoordinasi dengan Ahok untuk memanggil staf-staf Ahok terkait tindak lanjut kasus pengadaan UPS.

Novel Baswedan melalui tim pengacaranya akan mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Kabareskrim Komjen Budi Waseso menanggapi santai.

Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso datang je Balai Kota menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok). Kedatangan pria yang kerap dipanggil Buwas ini terbilang tiba-tiba.

Kabareskrim Komjen Budi Waseso (Buwas) pernah menyebut rumah yang dimiliki penyidik KPK Novel Baswedan adalah sebanyak empat unit. Namun, kabar lain membantahnya. 

Setelah memeriksa sejumlah saksi kasus dugaan korupsi terkait pengadaan UPS, Bareskrim menjadwalkan memeriksa pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Bareskrim akan berkoordinasi dengan Gubernur Ahok terkait rencana tersebut.