Anggota komisi III DPR Gede Pasek Suardika, tak terima diberhentikan sepihak oleh partainya dari anggota DPR. Pasek mengatakan memilih melawan karena sudah 5 kali 'dipecat' Demokrat, yang terakhir kali baginya menyalahi prosedur.

Gede Pasek Suardika tetap menghadiri rapat paripurna DPR meski telah diberhentikan oleh DPP Partai Demokrat. Ia beralasan surat Pergantian Antar Waktu (PAW) dirinya tidak berlaku.

Ketua DPR Marzuki Alie mengembalikan surat pemberhentian Gede Pasek Suardika sebagai anggota DPR ke DPP Partai Demokrat. Ketua Fraksi PD Nurhayati Ali Assegaf menilai pihaknya memperbaiki surat tersebut.

Ketua DPR Marzuki Alie menjelaskan I Gede Pasek belum bisa diganti dari DPR. Surat pergantian antar waktu (PAW) yang diajukan Partai Demokrat, selaku partai yang menaungi Pasek, belum sesuai prosedur.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo menilai Gede Pasek Suardika yang menggugat pemecatannya di DPR tanda tak tahu terima kasih. Pasek yang juga loyalis Anas Urbaningrum pun murka.

Gede Pasek Suardika akan menggugat proses pemecatannya dari DPR. Jika surat pemecatannya diproses oleh DPR sebelum proses gugatannya selesai, Pasek akan menggugat Ketua DPR Marzuki Alie.

DPP Partai Demokrat memberhentikan Gede Pasek Suardika karena dianggap melanggar kode etik dan pakta integritas. Juru bicara Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul, menilai hal itu sebagai punishment (hukuman).

DPP Partai Demokrat mengeluarkan surat pemberhentian antar waktu (PAW) Gede Pasek Suardika dari anggota DPR. Ketua Fraksi PD Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, Pasek dianggap melanggar pakta integritas.

Isu pemecatan Sekjen PPI Gede Pasek Suardika dari Anggota DPR RI beredar. Anggota Penasihat Fraksi PD Jhonny Allen Marbun enggan berkomentar terkait isu tersebut.

Meski telah menjadi tersangka dan ditahan KPK, Ratu Atut Chosiyah masih menjabat sebagai Gubernur Banten. Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Tohari menyarankan Atut mundur dari kursi Banten 1.