Relawan Jokowi-JK terus melanjutkan konvoi membagi - bagikan Tabloid Pelayan Rakyat ke sejumlah tempat di DKI Jakarta. Kampanye yang dimulai dari markas Partai Nasdem di Jalan RP Suroso No 44, Gondangdia, Jakarta Pusat ini, dilakukan untuk membantah kampanye hitam dari Tabloid Obor Rakyat beberapa waktu lalu.

Relawan Jokowi-JK menyebarkan secara gratis tabloid Pelayan Rakyat di sejumlah wilayah di Jakarta. Hal itu untuk menepis kampanye hitam yang disebarkan melalui tabloid Obor Rakyat.

PDI Perjuangan Pro Jokowi menolak jika pemilihan presiden dan wakil presiden tahun ini dilakukan dua putaran. Pasalnya pilpres yang bakal digelar pada 9 Juli nanti hanya diikuti dua pasangan capres dan cawapres.

Puluhan baliho kampanye Prabowo-Hatta bergambar Garuda merah dipasang hampir di setiap sudut jalan Jakarta. Atas hal itu relawan Pro Jokowi (Projo) meminta polisi mencopot baliho itu.

Pendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memberikan dukungannya di dekat kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat saat pengambilan nomor urut. Massa pendukung memberikan berbagai dukungannya, mulai dari membawakan bunga Mawar merah hingga sayuran.

Sejak dicapreskan oleh PDIP, Joko Widodo kebanjiran dukungan dari berbagai kalangan. Ada yang mengaku sahabat, teman dan kawannya.

Di last minute jelang pendaftaran pasangan capres, nama Puan Maharani menguat jadi cawapres Jokowi. Kabarnya Ketum PDIP Megawati sudah mantap menduetkan Jokowi-Puan ke Pilpres. Apa Pertimbangannya?

Kabar bahwa Aburizal Bakrie (Ical) akan menurunkan target dari calon presiden menjadi calon wakil presiden sebenarnya sudah beredar sejak selesai pemungutan suara pada 9 April lalu.

PDI Perjuangan (PDIP) Pro Jokowi menganggap hingga kini dukungan Partai Golongan Karya (Golkar) ke calon presiden Joko Widodo (Jokowi) masih mengandung misteri.

Sejumlah nama beredar sebagai cawapres untuk Jokowi. Seperti mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Abraham Samad, ada pula nama berlatar belakang militer seperti Ryamizard Riyacudu, dan KSAD Budiman.