Pasar saham dunia bermimpi buruk pada 21 Januari lalu. Nilai yang hilang secara total selama Januari itu tak tanggung-tanggung, mencapai US$ 5,2 triliun.
ADB memperingatkan bahwa negara-negara Asia tidak kebal terhadap perlambatan ekonomi yang terjadi di AS, meskipun ada bantalan yang bisa mengurangi perlambatan ekonomi tersebut.