Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan mengaku impor BBM 2012 memicu defisit neraca perdagangan migas US$ 4,8 miliar. Hal tersebut bisa saja terjadi di 2013 kalau harga minyak dunia dan konsumsi BBM terus merangkak naik di 2013.
Neraca perdagangan Indonesia terpuruk dan mengalami defisit akibat tingginya angka impor. Salah satu penyebab terbesarnya adalah tingginya angka impor BBM akibat melonjaknya konsumsi.
Neraca Perdagangan Indonesia mengalami defisit karena nilai impor yang lebih besar dari ekspor. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengganggap ini adalah situasi yang sudah kritis.
Kadin meminta pemerintah mengkaji ulang negara mitra Free Trade Agreement (FTA), salah satunya China yang kerap menyebabkan neraca perdagangan Indonesia defisit.
Ekonom memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tahun 2013 akan melemah di angka Rp 9.717/US$ dari posisi Rp 9.380/US$ di tahun 2012.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menilai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di kisaran Rp 9.700 memberikan dampak yang positif pada neraca perdagangan di Indonesia.
Di 2012 neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit karena nilai impor yang lebih besar dari ekspor. Terakhir kali neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit adalah 50 tahun yang lalu.