Pedangdut Dewi Persik tampak lecet-lecet di bagian tangannya saat ditemui Senin (24/5/2010). Dewi rupanya baru saja menjadi korban dicakar-cakar oleh penggemarnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Minimnya kader yang idiologis dan kapabel adalah fakta yang tidak bisa dibantah. Sejatinya partai politik harus mempersiapkan sedini mungkin tokoh-tokoh partai yang akan menduduki pos-pos strategis dalam pemerintahan. 

Pedangdut Dewi Persik percaya jika ingin tampil cantik itu butuh modal. Makanya perempuan 24 tahun itu rela merogoh kantung dalam-dalam untuk perawatan tubuhnya.

Saipul Jamil sudah berani memamerkan calon istrinya di hadapan mantan istrinya, Dewi Persik. Apa Dewi Cemburu? "Saya nggak boleh cemburu," kata pemilik goyang gergaji itu.

Saipul Jamil sudah menemukan perempuan idamannya yang soleh. Mantan personel G4UL itu pun memamerkan sosok perempuan itu di depan publik dan siap naik pelaminan.

Hari Kartini mempunyai arti yang spesial bagi pedangdut yang akrab dengan goyang gergaji, Dewi Persik. Kartini bagi Dewi mmebuatnya tidak patah semangat menghadapi hidup.

Hari Kartini mempunyai arti khusus bagi perempuan. Demikian pula Dewi Persik. Si goyang gergaji itu merasa ia mempunyai jiwa seperti tokoh yang menjadi simbol emansipasi perempuan itu. Dewi pun mengidamkan peran menjadi RA Kartini

Belakangan ini sederet artis dangdut ikut meramaikan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Keikutsertaan mereka bukan untuk menghibur para pemilih melainkan menjadi salah satu calon kepala daerah.

Dewi Persik tidak mau asal menerima 'pinangan' partai untuk menjadi bupati atau wakil bupati. Kalau hanya bermodal seksi dan terkenal, mantan istri Saipul Jamil itu menolak ikut Pilkada.

Siapa sih yang tidak mengenal Dewi Persik? Namun meski punya modal popularitas, perempuan yang biasa disapa DP itu tidak ingin latah mengincar jabatan kepala daerah. Ia punya alasan untuk tidak mengikuti jejak Julia Perez (Jupe).