Suami Edies Adelian menjalani sidang perdana terkait kasus tindak pidana pencucian uang dan penipuan pada bisnis batu baranya. Ia dijerat dengan pasal 372 dan 378 KUHP tentang penggelapan dan penipuan.

Suami Eddies Adelia, Ferry Setiawan, menjalani sidang pertamanya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Agenda sidang mendengar dakwaan dari jaksa penuntut umum (JPU). Sang istri tidak terlihat di ruang sidang tersebut.

Ferry Setiawan, terdakwa kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU), akan menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Suami Eddies Adelia ini akan mendengarkan dakwaan jaksa.

Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta menjatuhkan vonis 16 tahun penjara kepada terdakwa kasus korupsi impor daging sapi, Ahmad Fathanah. Vonis ini 2 tahun lebih berat dari vonis sebelumnya di Pengadilan Tipikor.

Sidang pemerasan dan tindak pidana pencucian uang dengan terdakwa Herculea Rossario Marshall kembali digelar di PN Jakarta Barat. Dalam persidangan ini JPU mendatangkan 3 saksi ahli perbankan. 

"Setelah melakukan gelar perkara, maka penyidik KPK telah meningkatkan penyelidikan ke penyidikan, terkait TPK pembangunan dermaga Sabang," ujar Jubir KPK Johan Budi.

KPK tengah menelisik indikasi adanya dugaan aktivitas pencucian uang yang dilakukan oleh Ratu Atut Chosiyah. Namun upaya itu terkendala ulah pengacara yang mencoba mengaburkan kasus.

Aparat kepolisian Polda Metro Jaya menyita ratusan keping cakram video porno anak siap edar, yang dijual melalui internet dari 3 tersangka. Selain itu, polisi juga menyita sejumlah hard disk eksternal yang berisikan video porno anak di bawah umur.

Polisi menyita barang bukti berupa rekening milik pasangan suami istri Dedi Utomo dan Susanti, yang menjadi germo gadis-gadis yang diperbudak seks di kafe 'Mawar Sari' kawasan Kalijodo, Jakarta Utara. Diketahui saldo terakhir di rekening tersebut mencapai Rp 100 juta.

Sebelum ditahan atas kasus penipuan, penggelapan dan pencucian uang atas kerjasama fiktif loading draft batubara, Ferry Setiawan alias Ferry Ludwankara pernah terlibat sejumlah kasus serupa. Apa saja?